Pemilu 2014
Kongres Partai NasDem Bakal Ramai antara Kubu Surya dan Hary
Kongres Partai NasDem pada akhir Januari ini diramalkan bakal terjadi situasi internal partai memanas.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Kongres Partai NasDem pada akhir Januari ini diramalkan bakal terjadi situasi internal partai memanas. Dinamika internal tidak hanya terjadi di level pengurus partai, tapi merembet ke tataran pimpinan, yang santer diberitakan terjadi "benturan" antara Surya Paloh dan Hary Tanoe.
Pasalnya, duet pemilik media ini bakal "bercerai" di kala Partai nomor urut satu Peserta Pemilu ini masih mungil usia. Hal itu mencuat dari kabar yang muncul, bos MNC Grup bakal mundur dari Partai NasDem.
"Saya kira memang akan terjadi benturan jika Hary Tanoe tidak menghendaki Surya Paloh jadi Ketua umum Nasdem," menurut Muhammad Qodari, Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB), kepada Tribunnews.com, di Jakarta, Senin (21/1/2013).
Menurut dia lebih lanjut, bahwa Kongres Nasdem bisa ramai kalau dua "matahari" NasDem itu saling menunjukkan kekuatan pendukung. Namun ini masih gelap karena masih tergantung dinamika di lapangan nantinya.
Namun, menurutnya, publik hanya tahu peran Hary Tanoe soal media. Tapi seberapa luas pengaruhnya di pengurus Nasdem itu juga masih gelap. Apalagi, selama ini pengurus awal Nasdem adalah jaringan Surya Paloh.
"Tapi memang Surya Paloh adalah "bidan" dari kelahiran Nasdem. Hary Tanoe memang ikut membesarkan sejauh ini. Terutama lewat ekspose di jaringan TV miliknya," analisanya.
Lanjut dia, kalau Hary Tanoe mundur maka dampaknya ekspose Nasdem bisa menurun.
"Potensi suara Nasdem juga bisa ikut turun. Itu risiko Nasdem jika Hary Tanoe mundur," jelasnya kemudian.
Tegas dia lagi, dampak struktur mungkin kecil jika Hary Tanoe mundur. Yang signifikan adalah eksose di TV.