Senin, 1 September 2025

Dua Wartawan Gadungan Beroperasi Lintas Kantor Polisi

Dua orang yang mengaku-ngaku sebagai wartawan alias wartawan gadungan (bodrex) ditangkap jajaran Polsek

Editor: Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Dua orang yang mengaku-ngaku sebagai wartawan alias wartawan gadungan (bodrex) ditangkap jajaran Polsek Banjarsari, Rabu (13/2/2013). Bermodalkan kartu pers yang dibuat sendiri, keduanya meminta sejumlah uang kepada Kasatlantas di beberapa Polres.

Dari tangan kedua tersangka, polisi mengamankan dua buah kartus pers. Pada kartu pers itu, keduanya mengaku sebagai wartawan dari media Suara Demokratis yang terbit di Semarang. Barang bukti lain adalah 11 amplop yang terdapat kop dari Kasatlantas berbagai Polres di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta sebuah kartu ATM.

Kedua tersangka adalah Samihardjo warga Bekasi, Jawa Barat dan Rochmad Budi Harjo warga Karanganyar. Mereka ditangkap di Terminal Tirtonadi sekitar pukul 20.00. “Saya tak meminta-minta uang. Uang itu dikasih, bukan meminta. Jadi saya terima,” kilah Samihardjo kepada polisi, Kamis (14/2/2013).

Beberapa polres yang pernah didatangi antara lain Polres Madiun Kota, Polres Temanggung, Polres Wonogiri, hingga Polres Karanganyar. Menurut Samihardjo, amlop kadang berisi uang dari Rp 50 hingga 100 ribu. Uang diberikan setelah melakukan wawancara dengan narasumber. Kadang ia juga meminta uang dengan alasan untuk sumbangan. “Uang saya gunakan untuk keperluan sendiri,” katanya.

Samihardjo mengiming-ngimingkan cara mudah mencari uang dengan mengaku wartawan itu kepada Rochmad Budiarjo, pria yang sehari-hari berjualan pakaian bekas. Rochmad mengaku mengenal Samihardjo saat berada di terminal Giwangan, Yogyakarta. “Saya ditawari untuk gabung menjadi wartawan,” katanya.

Syarat bergabung sangat mudah. Rochmad mengaku tak menjalani tes apapun. Ia hanya diminta menyetor uang Rp 200 ribu kepada Samihardjo. Uang itu digunakan untuk membuat kartu pers dan mendaftar menjadi anggota Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI). Setelah kartu pers selesai, keduanya pun bergerilya bersama. “Saya hanya ikut-ikutan saja,” kata Rochmad. (*)

Baca juga:


Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan