Senin, 1 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

3 Hal Jelang Aksi Demo 1 September 2025 di Yogyakarta

Aliansi Jogja Memanggil yang terdiri dari mahasiswa, warga sipil, hingga pengemudi ojol akan menggelar demonstrasi pada Senin, 1 September.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
AKSI MAHASISWA - Mahasiswa gabungan dari sejumlah kampus terlibat bentrok dengan polisi saat demonstrasi di sekitar Jalan Semanggi Jakarta dekat Polda Metro Jaya, Jumat (29/8/2025). Aksi demonstrasi itu untuk mendesak kepolisian menghukum pelaku anggota Brimob yang melindas pengendara ojek online Affan Kurniawan hingga tewas menggunakan rantis. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM - Aliansi Jogja Memanggil yang terdiri dari mahasiswa, warga sipil, hingga pengemudi ojek online (ojol) akan menggelar demonstrasi pada Senin, 1 September 2025. 

Massa aksi masih menyerukan tuntutan yang sama dengan hari-hari sebelumnya, seperti agar pemerintah membatalkan tunjangan perumahan yang fantastis untuk para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta menghukum pelaku yang menewaskan korban aksi demonstrasi. 

Gedung DPRD DIY di kawasan Malioboro disebut-sebut akan menjadi lokasi aksi meskipun kelompok penggerak belum diumumkan secara terbuka.

Sementara itu, berdasarkan unggahan akun Instagram @gejayanmemanggil, seruan aksi damai dilaksanakan di Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM) pada pukul 09.00 WIB-13.00 WIB.

Berikut sejumlah fakta menjelang aksi demonstrasi yang akan berlangsung pada hari ini.

1. Rektor UGM Mempersilakan

Diwartakan TribunJogja.com, UGM mempersilakan mahasiswanya untuk terlibat aksi unjuk rasa pada hari ini.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni UGM Arie Sujito mengatakan, tidak ada larangan bagi mahasiswa yang hendak berdemonstrasi.

"Aksi silakan, ini memang negara demokrasi, dan mereka punya alasan untuk aksi, memang situasinya begitu," ujarnya setelah pertemuan 10 rektor universitas dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Kepatihan, Minggu (31/8/2025) malam.

Pada kesempatan itu, Ngarsa Dalem meminta perguruan tinggi menyamakan persepsi dalam melindungi mahasiswa maupun segenap masyarakat Yogyakarta.

Ia menyatakan, perwakilan 10 universitas di DIY yang ambil bagian dalam pertemuan itu pun sepakat untuk saling menopang dan tidak berjalan sendiri-sendiri.

"Ngarsa Dalem berharap menyamakan persepsi, agar kita memfasilitasi, silakan demonstrasi, tetapi tolong hindari dan cegah kekerasan."

Baca juga: Update Jadwal KRL Jogja-Solo Senin, 1 September 2025: Keberangkatan dari Palur dan Yogyakarta

"Karena peristiwa atau ketegangan sekarang ini berbeda dengan sebelumnya. Sekarang potensi yang lebih anarkhi itu gede banget dan sistematis," tambahnya.

Oleh karena itu, dirinya menegaskan, pada saat yang sama semua pihak harus saling menguatkan agar potensi manipulasi yang mengarah destruktif tidak terjadi.

Ia menyebut bahwa tidak ada yang menginginkan situasi mencekam menyelimuti penduduk Yogyakarta.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan