Jaringan Antikorupsi Bandung Raya Bagikan Stiker
Anggota Jaringan Antikorupsi Bandung Raya membagikan stiker bertuliskan "Nu Nyogok Tong Dicolok Tapi Kudu Dicabok" kepada para pengendara
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Anggota Jaringan Antikorupsi Bandung Raya membagikan stiker bertuliskan "Nu Nyogok Tong Dicolok Tapi Kudu Dicabok" kepada para pengendara yang melintas di perempatan Cikapayang, Dago, Kamis (21/2/2013).
Tidak hanya membagikan stiker, peserta aksi juga memasang spanduk ukuran jumbo di jalan layang Pasteur-Surapati (Pasupati), tepat di atas perempatan Cikapayang. Kontan saja aksi itu membuat perhatian sejumlah pengendara dan pejalan kaki sempat teralihkan ke arah itu.
Koordinator aksi, Yuri Setiadi mengatakan momentum pemilihan gubernur (pilgub) periode 2013-2018 memasuki tahap akhir dan sekitar 32,5 juta pemilih bakal menentukan pilihan kepada calon pemimpin Jabar pada 24 Februari.
"Apapun hasilnya, pilihan warga di bilik suara akan berpengaruh terhadap 49 juta penduduk Jabar," kata Yuri.
Yang perlu diperhatikan, kata Yuri didampingi puluhan anggota aksi, adalah hasil penelitian Indonesia Corruption Watch pada beberapa pemilihan kepala daerah di Indonesia. Penelitian itu menunjukkan indikasi praktik jual beli suara marak terjadi satu hari menjelang pemungutan suara.
"Ada juga calon yang mendatangi rumah calon pemilih kemudian memberi uang dan sembako yang jumlahnya berbeda-beda. Jika ada calon seperti ini, dipastikan ke depannya masalah-masalah di Jabar. Anggaran yang ada bisa saja diambil untuk mengembalikan modal yang sudah dia keluarkan," ujarnya. (Set)