Rabu, 10 September 2025

Akibat Macet, Investor Asing Tak Ada yang Mau Berbisnis di Jakarta

Namun investor asing bisa pindah ke kota lain setelah melihat kepadatan volume jalan yang semakin macet.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
Warta Kota/Alex Suban
Truk dan kendaraan berat lainnya melintas di jalan tol lingkar luar (JORR) di ruas Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (2/9/2014). Tersambungnya akses JORR dengan jalan tol bandara dan tol Tangerang-Merak membuat jalan tol ini semakin dipadati kendaraan, terutama truk. (Warta Kota/alex suban) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 mendatang, DKI Jakarta akan semakin padat menjadi pusat bisnis. Namun investor asing bisa pindah ke kota lain setelah melihat kepadatan volume jalan yang semakin macet.

Deputi gubernur Bidang industri, perdagangan dan transportasi pemprov DKI Jakarta Sutanto Soehodho memaparkan bahwa selama terjadi kemacetan parah di Ibu Kota, banyak investor akan berpikir dua kali untuk menanam modal di Jakarta.

"Mungkin nggak ada orang yang mau berbisnis ke jakarta kalau macet," ujar Sutanto, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat (24/10/2014).

Untuk mengatasi hal tersebut, Sutanto memaparkan bahwa Jakarta membutuhkan infrastruktur yang memadai. Dalam hal ini jalan tol dan jembatan layang diperlukan untuk memperlancar volume kendaraan.

"Kalau infrastruktur dibangun dengan baik, tentunya bisnis itu hidup. Jadi kita harus bangun infrastrutkur," ungkap Sutanto.

Sutanto juga mengingatkan yang menghidupkan Jakarta bukan hanya infrastruktur, namun juga sumber daya manusianya. Sutanto membayangkan Ibu Kota punya pekerjaan rumah besar untuk membangun infrastruktur dan manusianya.

"Ya kita ingin segera membangun cepat. Tentu local goverment," papar Sutanto.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan