Minggu, 9 November 2025

Catatan Kinerja Industri Jasa Keuangan dan PR‎ OJK ke Depan

"Menurut saya kinerja DK OJK baik dalam mengawasi bank dan lembaga keuangan non bank selama ini," ucap Pengamat Perbankan.

ISTIMEWA
OJK 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Kinerja industri jasa keuangan, seperti perbankan, industri keuangan non bank dan pasar modal sejak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdiri pada 2013 hingga saat ini berada dalam kondisi yang baik di tengah kondisi ekonomi global yang belum pulih.

Hal tersebut ‎tidak terlepas dari peran Dewan Komisioner OJK yang menjabat saat ini dalam menjalankan tugasnya. Untuk mendorong pertumbuhan serta mengawasi industri keuangan di Tanah Air.

"Menurut saya kinerja DK OJK baik dalam mengawasi bank dan lembaga keuangan non bank selama ini," ucap Pengamat Perbankan Paul Sutaryono, Jakarta, Kamis (2/2/2017).

Tercatat, ‎total aset perbankan sampai Nopember 2016 mencapai Rp6.582 triliun meningkat dibanding posisi 2014 sebesar Rp5.615 triliun.

Sedangkan rasio permodalan (CAR) meningkat dari posisi 19,57 persen di Desember 2014 menjadi 23,04 persen pada Nopember 2016.

Sementara aset IKNB pada Nopember 2016 meningkat 15,61 persen menjadi Rp1.869 triliun dibanding posisi tahun lalu.

Jumlah entitas lembaga jasa keuangan non bank per Nopember 2016 tercatat sebanyak 1.048 entitas, bertambah 118 entitas dibanding Nopember tahun lalu.

Sedangkan di pasar modal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan akhir Desember 2016 mencatat rekor pertumbuhan 15,32 persen. Selain itu nilai emisi pada 2016 tercatat sebanyak Rp194,7 triliun atau tumbuh 68,94 persen dibanding tahun 2015.

Menurut Paul, tantangan OJK ke depan bukan suatu yang ringan karena fenomena yang terjadi di tengah masyarakat saat ini yaitu maraknya penawaran investasi yang menjanjikan imbal hasil di luar batas kewajaran.

‎"Tantangan ke depan akan lebih berat, misalnya dalam menepis banyaknya investasi bodong atau investasi abal-abal yang mencuat di permukaan pada akhir-akhir ini," ucap Paul.

Paul berharap, DK OJK lebih meningkatkan edukasi tentang aneka investasi di beberapa kota yang banyak ditawari oleh pelaku‎ investasi bodong dan memberikan berbagai tips untuk mengetahui mana investasi legal dan ilegal.

"Karena tidak semua investor atau masyarakat tahu dengan baik tentang potensi risiko yang akan dihadapi," papar Paul.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved