Kamis, 14 Agustus 2025

Sambangi Nigeria, Mendag Dobrak Pintu Dagang ECOWAS

Lawatan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ke Nigeria disambut hangat Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Investasi Nigeria

Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita meresmikan Jakarta Fair 2017 di Jakarta International Expo (JIExpo), Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Utara, Kamis (15/6/2017). Dalam sambutannya Enggartiasto Lukita mengingatkan bahwa event Jakarta Fair sangat berguna untuk memicu masyarakat Indonesia membuat produk-produk kwalitas baik. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lawatan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ke Nigeria disambut hangat Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Investasi Nigeria Okechukwu Enelamah.

Pasalnya, pengajuan proposal Persetujuan Preferensi Perdagangan (PTA) ke Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) dalam upaya untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia direspons positif.

"Kita mengajukan PTA. Ini sudah bisa m111eenyangkut secara keseluruhan, apakah bilateral atau dengan ECOWAS. Responsnya sangat luar biasa," kata Enggar melalui keterangan tertulisnya di Afrika, Kamis (27/7/2017).

Mendag mengatakan, rencana pemerintah mengajukan proposal PTA ke ECOWAS tersebut diantaranya untuk meminta penyesuaian tarif produk. Salah satu tarif yang dikenakan cukup tinggi adalah untuk komoditas minyak sawit mentah (CPO) yang mencapai 35 persen ke Nigeria.

"Soal CPO, mereka mengatakan agar Indonesia mengajukan list bersama dengan PTA. Mereka menyatakan bahwa PTA dan kerjasama lain itu bisa selesai dalam waktu singkat. Keinginan saya, neraca perdagangan seimbang, tidak mau ada defisit terlalu jauh," kata Enggar.

ECOWAS beranggotakan 15 negara. Anggota-anggota ECOWAS tersebut adalah Nigeria, Benin, Burkina Faso, Tanjung Verde, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea-Bissau, Pantai Gading, Liberia, Mali, Niger, Senegal, Sierra Leone, dan Togo. Dalam pertemuan bilateral antara Indonesia dan Nigeria tersebut, juga dihadiri Presiden ECOWAS Marcel De Sousa.

Enggartiasto menyatakan bahwa Presiden ECOWAS tersebut juga memberikan respons positif kepada delegasi Indonesia untuk melakukan PTA.

"Presiden ECOWAS menyatakan, mereka tidak hanya mau ekspor saja, akan tetapi juga mendorong Economic Partnership Agreement untuk lebih banyak membuka peluang investasi karena mereka memerlukan lapangan kerja yang besar," tutur Enggar.

Sementara itu, Direktur Riset Center of Reforms Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan bahwa memang kerja sama bilateral antara Indonesia dan Nigeria ini tidak menutup kemungkinan untuk membuka pintu dagang ke negara-negara ECOWAS tersebut.
“Tidak menutup kemungkinan bisa menular juga ke negara-negara ECOWAS itu,” jelasnya.

Dirinya juga mengatakan bahwa Nigeria merupakan potensi pasar yang kuat, pasalnya, Nigeria adalah negara yang ekonominya terbesar di Afrika dengan jumlah penduduk mencapai 186 juta jiwa.

“Sekarang Nigeria termasuk salah satu negara yang ekonominya terbesar di Afrika, karena pertumbuhan penduduknya tinggi sekali, jadi potensi pasarnya besar. Jadi wajar, strategi yang bagus menjajaki komoditas apa saja yang bisa diekspor ke Nigeria,” tukasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan