Buka National Technology Summit 2025, Wamen Komdigi Soroti Peran AI di Industri Telekomunikasi
Wamen Komdigi Nezar Patria, mengatakan AI jika dimanfaatkan dengan tepat bisa mengubah wajah industri telekomunikasi.
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria membuka hari pertama penyelenggaran National Technology Summit 2025 pada Rabu (5/11/2025) di Jakarta.
Dalam ajang yang diprakarsai oleh Linknet bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), ia mengungkap manfaat Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan di industri telekomunikasi.
"Forum strategis ini mempertemukan pimpinan industri, regulator, asosiasi, dan pelaku teknologi untuk membahas masa depan konektivitas yang bertanggung jawab, inklusif, dan berkelanjutan di Indonesia," kata dia dalam sambutan pembukaan.
Baca juga: Menaker Yassierli Ungkap Tantangan Dunia Ketenagakerjaan, Mulai AI hingga Tuntutan Demografi
Mengangkat tema “We LINK The Nation for a Sustainable Future”, konferensi ini menjadi ruang dialog lintas sektor mengenai penerapan teknologi yang tidak hanya mendorong efisiensi bisnis, tetapi juga memberi dampak sosial nyata.
Mulai dari pemerataan akses internet, pengembangan talenta digital, hingga inovasi berbasis keberlanjutan.
Di kesempatan itu, ia menyoroti pemanfaatan teknologi AI yang juga masif berkembang dalam dunia telekomunikasi.
Nezar menyakini, AI jika dimanfaatkan dengan tepat bisa mengubah wajah industri telekomunikasi.
Selain bisa mengoptimalkan jaringan kerja secara real time, AI juga berperan menjadi network operation dan customer service hingga layanan personal seperti layanan chatbot dan asistant virtual.
"Setiap interaksi dengan AI menjadi lebih relevan dan efisien," tutur dia.
Baca juga: Kemenkes Dorong Pemanfaatan Teknologi AI yang Aman Lewat Program Sandbox 2025
Di sisi lain, pemanfaatan teknologi ini harus didukung oleh soft technology baru dan infrastruktur.
Kecepatan dan kualitas internet harus ditingkatkan menuju koneksi 5G.
"Kami dari pemerintah berupaya memastikan AI menjadi teknologi yang bertanggung jawab," ungkap dia.
Sebagai perusahaan infrastruktur digital, Linknet menegaskan, melalui pendekatan open access membuka peluang bagi lebih banyak penyedia layanan internet untuk menggunakan jaringannya, sehingga percepatan pemerataan konektivitas.
"Forum ini menekankan pentingnya interkoneksi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk mewujudkan konektivitas yang lebih merata dan berdampak," ujar Chief People & Corporate Affairs Officer Linknet, Yosafat Hutagalung kepada awak media.
Baca juga: Ledakan Penipuan Digital, Saat Suara dan Wajah Kita Bisa Dipalsukan AI
Pada hari pertama konferensi, digelar diskusi panel bersama para CEO, regulator, dan praktisi industri dengan topik smart cities, green technology, dan pengembangan talenta digital. Selain itu, dilakukan juga penandatanganan kerja sama strategis antara Linknet dan mitra-mitra untuk memperkuat ekosistem digital nasional.
Acara akan berlanjut hingga hari kedua, dengan agenda konferensi tematik, Gala Dinner, dan penganugerahan (awarding).
| Galeri PTJJ UT 2025 Hadirkan UI GreenMetric National Meeting untuk Wujudkan SDGs di Kampus |
|
|---|
| Wamenkomdigi Nezar Patria Sebut Indonesia Masih Butuh 9 Juta Talenta Digital |
|
|---|
| Angga Raka Rangkap Jabatan, Anggota DPR Minta Anak Buah Prabowo Mundur dari Wamenkomdigi |
|
|---|
| Komdigi: Konektivitas Digital Sudah Capai 97 Persen, Penetrasi Internet 80 Persen |
|
|---|
| Deepfake di RI Naik 550 Persen, Komdigi Minta Platform Digital Sediakan Fitur Pengecekan Konten |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.