Sabtu, 6 September 2025

Direktur BI Kantor Tokyo: Kebijakan Pertahankan Policy Rate Upaya Menjaga Stabilitas Makro Ekonomi

Keputusan Dewan Gubernur BI mempertahankan policy rate sebesar 4,25 persen jelas sebagai upaya guna menjaga stabilitas makro ekonomi Indonesia.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Puji Atmoko, Direktur Bank Indonesia Kantor Tokyo Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Keputusan Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) dengan mempertahankan policy rate sebesar 4,25 persen jelas sebagai upaya guna menjaga stabilitas makro ekonomi Indonesia.

Diketahui tanggal 21 - 22 Maret kemarin, Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan dengan mempertahankan policy rate, BI 7 day Reverse repo rate, sebesar 4,25 persen dengan suku bunga deposit facility tetap 3,5 persen dan lending facility sebesar 5 persen.

"Kita baru saja mengetahui seusai rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Kamis (22/3/2018) kemarin, muncul kebijakan yang sangat baik bagi perekonomian Indonesia," ungkap Puji Atmoko, Direktur Bank Indonesia Kantor Tokyo Jepang kepada Tribunnews.com, Jumat (23/3/2018).

Baca: Kericuhan di Lapas Cirebon Dipicu Napi Iri Kamarnya Dirazia Dua Kali

Menurutnya, kebijakan tersebut jelas-jelas sejalan dengan upaya menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan serta mendukung pemulihan ekonomi domestik.

"Ekonomi Indonesia sudah baik saat ini dan Bank Indonesia berusaha menjaga stabilitas makro ekonomi yang ada tersebut sehingga tampak semakin baik," kata Puji.

Keputusan ini menyusul keluarnya hasil rapat Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve.

Hasil itu di antaranya menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,25 persen pada 2018.
Sehingga, suku bunga acuan The Federal Reserve menjadi 1,5 hingga 1,75 persen. Angka ini sesuai dengan prediksi pelaku pasar.

Baca: Misteri Ratusan KIP di Sebuah Laundry Terkuak, Pemiliknya Ternyata Seorang Kurir Ekspedisi

"Bank Indonesia memandang bahwa pelonggaran kebijakan moneter yang ditempuh sebelumnya tetap memadai untuk terus mendorong momentum pemulihan ekonomi domestik," ujar Puji.

Ke depan, Bank Indonesia tetap fokus menjaga stabilitas perekonomian sehingga mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Kendati demikian, kita perlu tetap mewaspadai sejumlah risiko, baik yang bersumber dari eksternal, seperti peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global dan kecenderungan penerapan inward-oriented trade policy di sejumlah negara, maupun dari dalam negeri seperti kenaikan inflasi.

Baca: Warga Diimbau Waspada, Hujan Lebat Masih Berpotensi Melanda Samarinda hingga Senin

Untuk itu, Bank Indonesia terus mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga keseimbangan antara stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan dengan proses pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung, khususnya terkait mitigasi peningkatan risiko jangka pendek.

"Bank Indonesia semakin memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah guna menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan serta penguatan pelaksanaan reformasi struktural," kata Puji Atmoko.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan