Hatta Rajasa: Tidak Boleh Ada Pihak yang Memaksakan Kehendak
Ketegangan antara Jepang dan China memang membuat pemerintahan Jepang cukup was-was juga terlebih
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan antara Jepang dan China memang membuat pemerintahan Jepang cukup was-was juga terlebih setelah penentuan sepihak batas pertahanan udara China yang memasuki wilayah Jepang baru-baru ini.
Untuk itu pemerintah Jepang tampaknya juga berusaha untuk memperkuat pertahanannya dengan menaikkan anggaran pertahanannya serta semakin memperketat segala kerahasiaan dalam negerinya dengan pengesahan Sabtu (7/12/2013) lalu UU Perlindungan Rahasia Jepang.
"Kami memahami sepenuhnya upaya Jepang untuk memperkuat posisinya di bidang pertahanan dalam negerinya untuk membela diri," papar Hatta Rajasa, Menko Perekonomian khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (13/12/2013) setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyelesaikan pidatonya di Kensei Kinnen Kaikan Nagatacho Tokyo.
Selain itu Hatta menambahkan, sesuai isi pidato Bapak Presiden, memang ada lima poin penting di mana salah satunya adalah dynamic equilibrium di antara negara-negara di dunia serta stabilitas di kawasan China Selatan.
"Tidak boleh ada pihak yang memaksakan kehendak. Masing-masing harus urun rembug bersama, duduk bersama baik-baik untuk memecahkan masalah bersama dengan baik, serta semua pihak mengikuti peraturan internasional yang ada," paparnya.
Apabila semua ini bisa dilakukan semua negara, Hatta yakin tidak akan ada lagi ketegangan di Asia, semua saling percaya, semua saling mengerti, terbuka, tukar pikiran dan rembug bersama dengan baik, pembicaraan di tingkat diplomatik dengan baik, Hatta yakin perdamaian dan stabilitas keamanan di Asia khususnya akan dapat terjaga dengan baik nantinya.