Minggu, 16 November 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Ratusan Demonstran Kepung Gedung Putih, Desak Donald Trump Mundur dari Jabatan Presiden

Ratusan massa kepung Gedung Putih. Seruan mundur untuk Trump menggema, menandai meningkatnya kemarahan publik dan tekanan politik.

White House
PROTES DONALD TRUMP - Foto ini diambil dari laman resmi White House pada Sabtu (28/6/2025). Ratusan demonstran mengepung Gedung Putih menuntut Donald Trump mundur, membawa pita kuning “Crime Scene” dan poster antirezim. Massa menilai Trump menyalahgunakan kekuasaan sehingga dianggap mengancam stabilitas nasional. 

Ringkasan Berita:
  • Ratusan demonstran mengepung Gedung Putih menuntut Donald Trump mundur, membawa pita kuning “Crime Scene” dan poster antirezim.
  • Massa menilai Trump menyalahgunakan kekuasaan, merusak institusi demokrasi, dan memperdalam polarisasi politik sehingga dianggap mengancam stabilitas nasional.
  • Kelompok anti-Trump menyebutnya “presiden terburuk dalam sejarah AS” dan menyerukan mobilisasi nasional untuk menghentikan “fasisme era Trump”, dengan aksi lanjutan sudah dijadwalkan.

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan demonstran terlihat memadati kawasan Gedung Putih menuntut Presiden Amerika Serikat Donald Trump segera mundur dari jabatannya.

Dalam video yang diunggah The Chronicled, demonstran tampak mengelilingi pagar keamanan dengan membawa pita kuning bertuliskan “Crime Scene Do Not Cross”yang biasa digunakan untuk menandai lokasi kejahatan.

Tak hanya itu masa juga turut membawa berbagai poster bernada protes, mulai dari “Trump Pergi Sekarang”, “Rakyat Menuntut Rezim Trump Runtuh”, hingga “Trump Rezim Fasis”.

Meski situasi ramai dan penuh teriakan slogan, aksi berlangsung tanpa bentrokan fisik.

Mengantisipasi terjadinya kericuhan, Petugas kepolisian Washington D.C. dan anggota Secret Service tampak meningkatkan penjagaan, untuk menghindari eskalasi.

Barisan polisi bersepeda turut mengikuti pergerakan demonstran yang berjalan memutari Gedung Putih sambil memasang pita kuning, memastikan massa tidak melewati batas keamanan.

Sementara itu, lalu lintas di sekitar Pennsylvania Avenue mengalami penutupan sebagian untuk memberi ruang pengamanan.

Suara yel-yel seperti “Trump must go now!” dan “End the fascist regime!” menggema sepanjang demonstrasi.

Menandai tekanan publik yang semakin kuat terhadap Trump menjelang rangkaian aksi lanjutan yang sudah direncanakan dalam beberapa hari ke depan.

Langkah itu menjadi pesan visual yang kuat, menuding rezim Trump sebagai “ancaman” bagi demokrasi Amerika.

Baca juga: Kebijakan Trump Makan Korban: Kenaikan Biaya Visa H-1B Bikin Teknologi AS Terancam Krisis Talenta

Trump Diminta Mundur dari Kursi Presiden

Adapun aksi protes ini dipicu oleh meningkatnya ketidakpuasan publik, massa menuding Trump telah menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan politiknya sendiri, sehingga melemahkan prinsip-prinsip dasar demokrasi Amerika.

Massa juga menilai bahwa berbagai keputusan kontroversial yang diambil Trump mulai dari intervensi politik terhadap lembaga penegak hukum hingga tekanan terhadap institusi independent telah merusak tatanan yang selama ini menjadi fondasi pemerintahan demokratis di AS.

Selain itu, demonstran menuduh Trump semakin memperdalam polarisasi politik di dalam negeri.

Retorika keras, kebijakan yang dianggap diskriminatif, dan konflik berkepanjangan antara Gedung Putih dan berbagai institusi membuat banyak warga merasa negara bergerak menuju arah yang tidak stabil.

Bagi para demonstran, situasi ini meningkatkan kekhawatiran bahwa pemerintahan Trump tidak mampu lagi menjaga persatuan nasional, dan justru memperbesar potensi konflik sosial.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved