Mantan Rektor UIN Hidayatullah Kaget Karyanya Banyak Dikenal Orang Jepang
Dr Azyumardi Azra MA, mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta kaget karena karya lebih banyak diketahui orang Jepang
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Richard Susilo, Koresponden Tribunnews di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dr Azyumardi Azra MA, mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang baru saja mendapat penghargaan Fukuoka Awards, merasa kaget dan sekaligus terkesan karena karya-karyanya justru lebih banyak diketahui orang Jepang ketimbang dirinya sendiri.
"Saya kaget sekali pada saat pihak Fukuoka Foundation mengkonfirmasikan data referensi mengenai saya, ternyata mereka mendapatkan data mengenai saya jauh lebih banyak daripada yang saya miliki selama ini," paparnya khusus kepada Tribunnews.com, Selasa (8/7/2014).
Data yang lebih lengkap itu misalnya penulisan dan buku serta karya ilmiahnya di berbagai penerbitan yang ternyata pihak Jepang jauh lebih lengkap memiliki data mengenai karya-karya Azra ketimbang dirinya sendiri.
"Katakanlah misalnya saya punya sekitar 30 data mengenai karya saya, eh ternyata Jepang memiliki 50 karya buatan saya. Setelah saya lihat, iya ya benar juga saya pernah menulis itu, lepas dari catatan saya. Mereka luar biasa detil dan sangat tepat segalanya, hebat sekali bisa mencarinya dari internet data mengenai saya yang jauh lebih lengkap," katanya mengakui sangat terkesan akan cara kerja orang Jepang.
Azra berhak mendapat hadiah Fukuoka Awards di bidang pendidikan dan berhak mendapat sertifikat, trophy serta hadiah uang 3 juta yen dari anitua Fukuoka Foundation. Penghargaan khususnya jasanya di bidang pendidikan inter-cultural sehingga dapat mengakrabkan antar bangsa.
"Saya berharap penganugerahan Fukuoka Prize ini kepada saya dapat memberi inspirasi dan dorongan lebih kuat lagi kepada putra-putri bangsa Indonesia lain untuk senantiasa meningkatkan karya akademik dan kontribusi untuk meninggikan ilmu pengetahuan dan peradaban dunia yang lebih damai," tutur Azra.
Penghargaan Fukuoka Prize akan diterimanya langsung di Jepang tanggal 18 September mendatang.
Selain itu Azra juga akan ceramah di sekolah-sekolah di Jepang, di Fukuoka, di Kyoto terkait muslim, di Sophia University, di lembaga pendidikan lain di Tokyo dan kembali ke Indonesia lewat Tokyo sekitar tanggal 25 September 2014.
"Saat upacara pemberian penghargaan September nanti saya juga diminta memberikan sedikit ceramah pendidikan di sana khususnya mengenai inter-cultural, yang akan dihadiri pula oleh para ahli dan saintis berbagai bidang pendidikan lain dari berbagai negara," katanya.