Banyak Lulusan Universitas Jepang Jadi PSK
Wakabayashi juga pernah menjadi gadis yang melakukan Nyotaimori, tubuh wanita telanjang di atasnya disajikan sushi dan makanan Jepang
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Banyak lulusan universitas di Jepang yang bekerja menjadi PSK. Untuk kehidupan mereka selama di pendidikan tinggi sudah mulai melakukan hal itu karena biaya hidup tinggi, biaya sekolah mahal dan uang dari orangtua mulai berkurang.
Itulah kenyataan di Jepang yang diungkapkan majalah mingguan Flash edisi 28 Oktober 2014. Sebuah contoh adalah Miho Wakabayashi (35) yang pernah sekolah dan lulusan dari Universitas Tohoku Jepang yang ada di utara Tokyo, sekitar satu jam 35 menit menggunakan kereta api peluru (Shinkansen) dari Tokyo.
Wakabayashi juga pernah menjadi gadis yang melakukan Nyotaimori, tubuh wanita telanjang di atasnya disajikan sushi dan makanan Jepang. (Baca: Tradisi Nyotaimori, Makan di Atas Tubuh Wanita Telanjang)
"Sejak muda memang saya sudah memiliki keinginan untuk bergabung ke dalam dunia hiburan. Tentu saja saya mendapat banyak tentangan dari keluarga dan sekitarnya," paparnya.
Oleh karena itu Wakabayashi akhirnya memilih jauh dari rumah belajar di Tohoku University agar jauh dari keluarganya dan bisa bebas mencari uang sendiri.
"Saya bergabung ke dalam teater hiburan, menjadi hostes dan tari telanjang, kerja di malam hari supaya bisa mengumpulkan uang bagi kehidupan ku," tambahnya.
Penghasilan Wakabayashi menjadi PSK diakuinya sedikitnya 500.000 yen per bulan. Pernah bekerja di Koganecho Yokohama dan sempat melayani sekitar 20 orang per hari dan masing-masing sekitar 15 menit.
"Saya sebenarnya bekerja begitu bukan untuk uang tetapi untuk mencari pengalaman saja, penasaran ingin tahu saja seperti apa sih," tambah Wakabayashi.
Menurut Federasi Asosiasi Kerjasama Universitas Jepang, saat ini uang jajan dari orangtua ke anaknya mulai 2013 semakin berkurang. Kalau dulu uang jajannya sekitar 102.240 yen per bulan pada tahun 1996. Tetapi kini rata-rata para murid di Jepang menerima 72.280 yen per bulan, sangat kurang sekali. Kehidupan di Jepang minimal 100.000 yen per bulan hanya untuk makan dan uang sewa rumah.
Kemudian hasil survei yang dilakukan Jasso, organisasi pelayanan murid Jepang, per tahun 2012, terungkap satu orang dari tiga orang murid atau sepertiga murid di Jepang sangat tergantung dari bantuan orangtuanya.
Seorang lulusan universitas lain, Aoi usia 30 tahunan, lulusan Aoyama Gakuin University, menurut laporan Flash tersebut, setelah lulus dia menjadi pekerja wanita panggilan di sebuah tempat pijat di Jepang. Aoi kini berpenghasilan 600.000 yen per bulan dengan bekerja tiga hari atau empat hari seminggu.
Kemudian Airi, 26 tahun, lulusan Universitas Hosei juga bekerja menjadi PSK dengan penghasilan kini 300.000 yen per bulan, yang juga hanya bekerja empat hari seminggu. Dia bekerja di Onakura atau tempat masturbasi untuk tamu-tamu lelaki yang ingin melakukan seks.
Dari satu toko hiburan malam atau PSK, setiap bulan mereka menerima pendaftaran sekitar 100 orang wanita tetapi yang akhirnya betah bertahan hanya sekitar 20 sampai 30 persen saja, lainnya berpindah ke tempat lain.