Jumat, 19 September 2025

Pengakuan Seorang Yakuza yang Tobat

Mantan anggota Yakuza, Tatsuya Shindo (44) yang tobat dan akhirnya menjadi pendeta membeberkan "kelakuannya" selama menjadi Yakuza

Editor: Sanusi
Richard Susilo
Tatsuya Shindo (44), mantan anggota Yakuza kini sebagai Pendeta sedang berkotbah di depan jemaatnya. 

Laporan Tribunnews.com dari Tokyo, Richard Susilo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan anggota Yakuza, Tatsuya Shindo (44) yang tobat dan akhirnya menjadi pendeta membeberkan "kelakuannya" selama menjadi Yakuza. Namun demikian, saat ini dia sudah punya "senjata" saat godaan untuk kembali ke dunia hitam mulai menghampirinya.

"Saya sudah merasakan segala dunia bawah tanah, mulai wanita, narkoba, pemerasan, senjata api, dan segalanya. Tapi kini sudah tobat," papar Tatsuya Shindo (44), khusus kepada Tribunnews.com kemarin (29/3/2015).

Tatsuya mengatakan, berkenalan dengan narkotika sejak usia 17 tahun dan bergabung dengan Yakuza hingga usia 28 tahun serta menjadi salah satu bos di Yakuza khususnya bertanggungjawab untuk pemalsuan kartu kredit, yami kinyu (pinjaman gelap) dan mikajimereyo, uang proteksi yang harus diterima. Sempat juga ketagihan narkotik tiga kali sampai empat kali sehari menggunakannya.

"Saat mengemudi dengan wanita, karena terpengaruh narkotika yang dikonsumsinya, mobil saya nabrak dan ditahan polisi. Sedikitnya 7 kali ditahan polisi dan 3 kali masuk penjara. Segala macam sudah saya rasakan. Tapi sejak 14 tahun lalu saya benar-benar sudah tobat. Memang terkadang setan suka mengganggu kita manusia," jelasnya.

Namun saat ini Tatsuya sudah tobat. Dan ketika "setan"mulai mengganggu dia selalu ingat ayat pasal injil ini yang dibacanya sejak dia masih di penjara, yaitu perjanjian lama, dari ayat Ezekiel 33:11, bahwa Tuhan tidak ingin kematian atas yang jahat, melainkan agar yang jahat itu sadar dan bangkit kembali menjadi orang yang baik.

“Itulah ayat yang membuatnya dia sadar dan merupakan bahan bakar kehidupan saya saat ini. Semua isi Injil kini saya isi dan ada di jiwa dan hati saya semua berkat kasih Tuhan,” paparnya lagi.

Pada usia 33 tahun dia berkorespondensi dan belajar dari pastor Suzuki dan masuk sekolah teologi di daerah Taito Tokyo dan setelah lulus dia mendirikan gerejanya di Kawaguchi perfektur Saitama.

"Kini jemaatnya setiap minggu sedikitnya 20 orang bahkan terus bertambah. Saat tertentu misal Paskah dan natal sering kali 50 orang yang hadir," papar Kadowaki salah seorang jemaatnya yang mengakui senang ke Gereja Kristus Tsumibito no Tomo (Teman Orang Berdosa).

"Dulu saya ke gereja lain bersama istri saya, membosankan. Tapi kebetulan saya bersepeda ketemu gereja ini saya coba sekali, eh ketagihan sampai kini," paparnya.

Bahkan begitu cintanya Kadowaki dengan gereja tersebut, sukarela membuat Salib Kristus di dalam gereja, menjadi latar belakang gereja setiap kali Shindo berkotbah di dalam ruangan gereja tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan