Wanita Jepang Ini Nikahi Sesama Wanita dan Mendesak Lesbian Dilegalkan
Wanita Jepang ini menikahi sesama wanita dan mendesak lesbianisme dilegalkan di negeri Sakura itu.
Editor:
Agung Budi Santoso
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumlah orang LGBT (Lesbian Gay Bisexual Transgender) di Jepang saat ini ternyata bertambah banyak.
Beberapa tahun lalu hanya sekitar 5% dan kini belum lama dilakukan survei oleh Dentsu jumlahnya sudah mencapai 7,6% dari populasi Jepang, atau sekitar 9 juta penduduk Jepang ternyata mencintai sesama jenis.
"Satu kabar yang baik sebenarnya karena berarti mulai banyak yang berani buka mulut saat ini mengakui dirinya suka sesama jenis," papar Fumino Sugiyama, yang terlahir wanita (sampai kini pun juga belum dioperasi), tetapi penampilan benar-benar seperti lelaki dengan berewok dan kumis, serta suara lelaki.
Karena kebingungan jenis kelamin tersebut, saat memasuki Bahrain dia pernah ditahan 10 jam dicurigai dan kebingungan pihak imigrasi negara tersebut soal jenis kelaminnya, "Ternyata pihak bandara juga menyatakan ada kasus serupa orang Filipina, tetapi terbalik. Sebenarnya lelaki, tetapi tampak sekali sebagai wanita."
Sementara mantan bintang opera Takarazuka di Tokyo, Koyuki Higashi, khusus kepada Tribunnews.com Kamis sore ini (23/4/2015) merasa senang menjadi lesbian karena sudah berani mengakui dan membuka suara sejak lima tahun lalu. Bahkan Maret 2013 dia "menikah" dengan sesama wanita, Hiroko Masuhara (37) di Tokyo Disney.
Pasangan lesbian yang resmi pertama kali di Jepang dipublikasikan kepada masyarakat.
"Saya senang sekali saat mendengar parlemen pemda Shibuya mengesahkan Sertifikat Partnership sehingga resmi wanita dan wanita atau sesama jenis bisa berkumpul," papar Koyuki Higashi (30) yang mantan artis Takarazuka ini.
Meskipun demikian kegembiraan itu barulah satu langkah awal yang masih panjang, tambahnya, "Kami ingin agar ini menjadi hukum yang kuat mengikat resmi menjadi UU dan tersebar luas ke semua daerah di Jepang. Tentu perlahan-lahan tak bisa mendadak ya."
Sebagai seorang wanita, lahir di kota Kanazawa, perfektur Ishikawa, dibesarkan sebagai wanita, Koyuki sadar dia sebagai wanita, "Tetapi ketika saya bertemu wanita sejak saya masih sekolah menengah , saya terasa sangat senang sekali dengan wanita, wah ini pacar saya, suka sekali saya sama dia. Jadi meskipun saya sadar fisik sebagai wanita tetapi keinginan saya hanya untuk mendapatkan pacar wanita saja, tertarik hanya kepada wanita saja," ungkapnya lagi.
"Namun apabila pemilu 26 April 2015 Walikota Shibuya yang terpilih anti LGBT, maka keputusan parlemen pemda Shibuya mungkin akan jadi mentah lagi dan sulit terealisasi sertifikat partnership tersebut, yang berarti tak akan meningkat jadi UU formal," tambahnya.
Pada saat menjadi artis opera paling terkenal di Jepang, di Takarazuka, Koyuki mengaku dalah satu-satunya dan pertama yang mengumumkan dia lesbiah dan akhirnya ke luar dari kelompok Takarazuka tersebut. namun Koyuki yakin banyak lesbian di dalam Takarazuka tersebut, hanya saja mereka malu untuk mengungkapkan dirinya sebagai Lesbian, tambahnya lagi.