Sabtu, 15 November 2025

Cerita Berbeda Soal Wanita Dijadikan Jugun Ianfu Versi Mantan Serdadu Jepang

Ini cerita berbeda soal jugun ianfu versi seorang mantan serdadu Jepang.

Sakura SO TV
Mantan serdadu tentara Jepang Perang Dunia Kedua yang warga negara Taiwan, Chin Ten Ryo (86) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah program televisi produksi Sakura SO TV di Jepang baru-baru ini mewawancarai seorang mantan serdadu, yang pernah ikut menjadi tentara kerajaan Jepang saat Perang Dunia Kedua (PDII) dan pernah ditempatkan, awalnya di Filipina, lalu pindah ke Singapura, terakhir ditempatkan di Sumatera Indonesia.

"Pada usia 16 tahun saat itu saya menjadi tentara Jepang di zaman Perang Dunia kedua, " papar Chin Ten Ryo yang sekarang berusia 86 tahun menggunakan kacamata saat diwawancarai televisi Jepang itu.

Di masa lalu banyak ribuan warga Taiwan menjadi tentara Jepang ditempatkan di berbagai negara di Asia. Lalu setelah perang selesai kembali lagi ke Taiwan sebagai warga negara Taiwan.

"Yang kita kenal dengan Yugun Ianfu sebenarnya mereka adalah PSK untuk tentara Jepang dan bahkan ada yang dikontrak hingga dua tahun untuk melayani kita," paparnya.

Setelah Jepang dibom atom dan dikalahkan Amerika, Chin merasa seolah tak percaya, "Saat 15 Agustus 1945 waktu sedang makan malam di ruang makan, kami diberitahu kekalahan oleh atasan kita. Saya benar-benar tak percaya saat itu. Tapi akhirnya mau tak mau harus percaya juga dan akhirnya pulang ke Taiwan."

Diakuinya saat PD II diperkirakan sekitar 20.000-30.000 tentara Jepang mungkin meninggal dunia membela Jepang, "Jadi wajar kalau mereka para pahlawan dimakamkan di kuil Yasukuni," paparnya.

Meskipun demikian Chin merasa saat ini pemimpin Jepang merasa kurang berani menghadapi China dan Korea terutama dalam menghadapi proses mereka kepada pimpinan Jepang yang masih berziarah ke kuil Yasukuni.

"Pemimpin Jepang harus berani menghadapi China dan Korea. Wajar kalau melakukan ziarah ke kuil Yasukuni. Kalau tak ziarah ke sana malah kita ini yang sudah berjuang untuk Jepang saat PDI merasa terbuang. Pemimpin apaan tuh kalau tak berani ziarah ke kuil Yasukuni," tekannya berapi-api.

Namun saat ini Ching berharap para pemimpin Jepang juga bisa berkontribusi bagi perdamaian dunia menjadi pemimpin di Asia. Olehkarena itu perlu keberanian dalam berdiplomasi internasional, tambahny alagi.

Tags
Jepang
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved