Minggu, 21 September 2025

Festival Yasukuni Jepang, Menghormati Arwah Pahlawan yang Gugur dalam Perang Dunia

Setiap tahun sampai dengan tahun 2014 selalu ada Mitama Matsuri atau festival, perayaan menghormati arwah pahlawan yang meninggal dalam perang dunia.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kuil Yasukuni di Tokyo yang selalu diributkan dunia khususnya Korea dan China. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setiap tahun sampai dengan tahun 2014 selalu ada Mitama Matsuri atau festival, perayaan menghormati arwah pahlawan yang meninggal dalam perang dunia. Festival ini biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk penampilan rumah hantu (obake yashiki), jejeran restoran bertenda (sekitar 200 kedai) dan sebagainya yang dihadiri sekitar 300.000 pengunjung. Namun tahun ini kemeriahan akan berkurang.

"Festival tetap berlangsung, omikoshi, arak-arakan yang menggotong kotak dan hiasan-hiasan dilakukan, pertunjukan drum seperti Taiko juga dilakukan, hanya saja kedai makanan untuk pertama kali ditiadakan," kata Yoshikawa, pejabat Kuil Yasukuni khusus kepada Tribunnews.com, Kamis (9/7/2015).

Festival akan berlangsung selama empat hari mulai 13 Juli sampai dengan 16 Juli 2015.

"Begitu banyak orang yang hadir saat festival sebelumnya sehingga mungkin sulit jalan dan juga terjadi kecelakaan kecil di sana sini, jadi kali ini tenda-tenda makanan tersebut kami tiadakan. Tidak tahu tahun depan akan ditinjau kembali," katanya lagi.

Beberapa kali Tribunnews.com mengunjungi festival tersebut. Tahun lalu memang kelihatan banyak sekali anak muda berpasangan hadir ke sana, termasuk juga anak-anak berandal, anak geng motor dan sebagainya, minum alkohol dan merokok, dan sebagainya. Belum lagi unjuk rasa kecil dari beberapa pihak pengunjung yang kemudian diantisipasi dengan kehadiran polisi.

Begitu ramai festival tersebut sehingga sering dijuluki Nampa Matsuri atau festival negur dan dekati wanita yang tak dikenal, atau festival percumbuan.

Belum lagi laporan mengenai chikan (nyolek bagian tubuh sensitif wanita) atau adanya penjualan narkoba (kiken doragu) di acara tersebut sehingga polisi harus turun tangan.

Festival dilakukan mulai tahun 1947 dengan menampilkan sekitar 30.000 lampion di kuil tersebut menjadikan sangat indah di malam hari. Juga ada tarian dan musik.

Kuil ini menyemayamkan sekitar 2,5 juta tentara Jepang yang berperang membela negara Jepang di saat perang dunia II. Termasuk yang disebut penjahat perang Class-A sebanyak 14 orang.

Karena dimakamkan juga penjahat perang di sana, Tiongkok dan Korea sering kali protes apabila pejabat pemerintahan Jepang melakukan ziarah resmi ke kuil tersebut.

Yang menarik juga adalah adanya museum di lokasi Kuil Yasukuni ini dan sempat Dubes Indonesia untuk Jepang, almarhum Abdul Irsan melihat catatan sejarah di sana tertulis kemerdekaan Indonesia bukan tanggal 17 Agustus 1945 tetapi tanggal dan tahun yang lain.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan