Yuki Ota Orang Jepang Pertama yang Berhasil Menjadi Juara Anggar Kelas Dunia
Yuki Ota (29) menjadi orang Jepang pertama menjadi Juara Dunia (World Championship) Anggar di Moskow Rusia,
Editor:
Budi Prasetyo
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tanggal 18 Juli 2015 warga Jepang boleh berbahagia dan berbangga karena Yuki Ota (29) menjadi orang Jepang pertama menjadi Juara Dunia (World Championship) Anggar di Moskow Rusia, berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan pemain anggar asal Amerika Serikat Alexander Massialas dengan angka 15-10.
Kelahiran Otsu perfektur Shiga, 25 November 1985 ini adalah peraih medali perak di Olimpiade 2008, tim peraih medali perak di Olimpiade London 2012, dan peraih medali emas di Asian Games 2006 di Doha dan di 2008 Asian Fencing Championships yang diselenggarakan di Bangkok.
"Saya berusaha mengimbangi serangan Massialas. Sekali mundur sampai menjaga jarak agar dekat, dengan kecepatan saya menyerang dia dan berhasil. Ini mungkin yang terakhir kali saya mengikuti kejuaraan dunia dan syukurlah bisa menjadi juara. Saya ingin membuktikan bahwa orang Jepang pun bis amenjadi Juara Dunia," paparnya kepada pers.
Ota mulai belajar anggar di sekolah dasar atas dorongan ayahnya, seorang penggemar Zorro dan pemain anggar amatir yang tajam. Lalu memenangkan kejuaraan nasional SMP dan SMA, bahkan tiga kemenangan berturut-turut di kejuaraan SMA nasional.
Ota naik podium Piala Dunia pertamanya dengan kemenangan di Piala Dunia 2004 Teheran. Dia lolos ke Olimpiade di Athena, partisipasi Olimpiade pertama tahun 2004, namun dikalahkan dalam tabel 16 oleh pemain Rusia, Ganeyev.
Pada tahun 2006 Ota kembali pelatihan dengan pelatih nasional Jepang dari Ukraina, Oleg Matseichuk, yang akhirnya kualitas bertandingnya semakin tinggi.
Dalam Olimpiade 2008 di Beijing, Ota mencapai final anggar individu laki-laki yang diadakan pada tanggal 13 Agustus 2008, dengan mengalahkan pemain Jerman Peter Joppich 15-12 di perempat final dan Salvatore Sanzo 15-14 di semifinal. Dia kehilangan 15-9 Benjamin Kleibrink di final, sehingga mendapatkan hanya medali perak, medali Olimpiade pertama buat Jepang.
Ota kemudian direkrut oleh klub Prancis ASPTT Aix-en-Provence dan mengambil bagian dalam acara tim 2009 Perancis kejuaraan nasional bersama dengan Erwann Le Péchoux dan Marcel Marcilloux.
Pada musim 2008-09 Ota pindah ke puncak peringkat dunia setelah menjadi runner-up di Piala Dunia Moskow.
Pada Olimpiade 2012, ia kalah di putaran ketiga kompetisi anggar individu, tetapi memenangkan medali perak di tim acara anggar.
Ota lulus dari Doshisha University. Dia adalah anggota dari komisi atlet dari Anggar Federasi Internasional.
Komentarnya minggu lalu mengenai bangunan stadiun nasional Olahraga di Tokyo yang akan dibangun cukup keras kritikannya, agar dibuat dengan anggaran seadanya, "Keinginan olahragawan bukan tempat yang meah tetapi tempat yang dapat digunakan dengan baik untuk olahraga sehingga menunjang kegiatan olahraga."
Komentarnya muncul setelah kaget mendengar biaya pembangunan gedung olahraga nasional Jepang yang akan dibangun mencapai anggaran 250 miliar yen, sangat mahal sekali, tekannya.