Parade Anak-anak Jepang Berdandan Layaknya Orang Papua Menarik Perhatian Warga
Anak-anak ini berdandan seperti warga Papua, seluruh tubuhnya berwarna hitam sampai ke wajah dan menggunakan rumbai-rumbai pepohonan kering.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Entah dari mana idenya, anak-anak Indonesia ini berdandan seperti warga Papua.
Seluruh tubuh mereka berwarna hitam sampai ke wajah dan menggunakan rumbai-rumbai pepohonan kering sebagai celananya.
Seluruh tubuh dicat jelaga hitam, berpakaian model zaman batu.
Anak-anak itu menggelar parade dan spontan menarik perhatian masyarakat sekeliling, Jumat (14/8/2015), di Kota Chikugo Fukuoka, Jepang.
Tradisi yang dilakukan sejak 400 tahun ini dalam rangkaian obon (peringatan arwah leluhur).
Di Jepang, tradisi ini dilakukan setiap pertengahan Agustus.
Citra penderitaan mayat hidup dan setan neraka dengan segala kehitamannya, tampil dalam parade tersebut, koresponden TRIBUNnews.com di Tokyo melaporkan.
Masuk ke dalam upacara Segaki atau pemberian sesajen bagi roh-roh yang bergentayangan.
Sekitar 70 anak tersebut berjalan dan setengah berlari sepanjang kira-kira 20 meter meneriakkan "Washoi Washoi".
Kemudian juga menarik tali raksasa yang beratnya 400 kilogram, berjalan sekitar tiga kilometer.
Semua tentu berkeringat di tengah panas terik.
Acara seolah neraka mayat hidup berjalan ini diabadikan dengan jeli oleh para pemotret Jepang dan para wisatawan karena menarik.
Pemandangan seperti itu hanya ada sekali dalam setahun.
Inilah salah satu acara arak-arakan memperingati para arwah keluarga.
Saat ini pula banyak orang Jepang pulang mudik sehingga kota besar seperti Tokyo dan Osaka menjadi agak lengang.(*)