Pembangkit Nuklir Sulit Ditembus Teroris
Pembangkit nuklir dijaga dengan sangat ketat oleh semua operatornya.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penggunaan nuklir dan atau energi terbarukan harus melihat kemampuan dan posisi negara yang bersangkutan.
"Ada negara yang kuat sinar mataharinya seperti Indonesia, bisa saja mengandalkan energi matahari," ujar William D Magwood, Director-General, The Nuclear Energy Agency, OECD khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (8/4/2016).
Namun pada hakekatnya bisa saja menggabungkan keduanya baik nuklir maupun energi terbarukan.
"Kebutuhan energi dan kemampuan tiap negara berbeda-beda. Jadi kita mesti lihat untuk penggunaan energi tergantung kepada kemampuan dan kebutuhan negara masing-masing," kata William.
Pembangkit nuklir dijaga dengan sangat ketat oleh semua operatornya.
"Jadi saya kira akan sulit untuk ditembus teroris. Yang lebih harus diperhatikan justru lokasi umum lain seperti mal atau office building dan tempat umum lain yang biasanya jadi incaran teroris," ungkapnya.
Oleh karena itu William berharap tiap negara mungkin bisa lebih fokus ke tempat umum tersebut.
"Memang reaktor nuklir sangat penting dan bahaya, tapi saya yakin juga paling ketat penjagaannya selama ini, sulit ditembus dari luar untuk proyek nuklir di mana pun. Jadi saya terus terang tidak terlalu takut untuk serangan teroris ke pembangkit nuklir," tegas William.