Sabtu, 15 November 2025

Uang Simpati Jepang untuk Pangkalan Militer AS 189,9 Miliar Yen Per Tahun

Uang simpati (omoiyari) pemerintah Jepang untuk pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Jepang sedikitnya bernilai 189,9 miliar yen.

Editor: Dewi Agustina
Kementerian Pertahanan Jepang
Grafik uang simpati Jepang (Omoiyari) untuk pangkalan militer AS di Jepang tahun 2015 sebesar 189,9 miliar yen dan akan meningkat terus. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Uang simpati (omoiyari) pemerintah Jepang untuk pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Jepang sedikitnya bernilai 189,9 miliar yen. Bahkan tahun 1999 bernilai 275,6 miliar yen.

"Uang simpati tersebut berkecenderungan naik terus tiap tahun sekitar 2 persen. Itu uang pajak dari masyarakat Jepang. Bagaimana kalau mereka kita berikan sejumlah uang saja, sekali bayar, lalu ke luar dari Jepang," kata mantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama (69) kepada TV Asahi disiarkan Kamis (17/11/2016).

Uang simpati pemerintah Jepang kepada pangkalan militer AS yang ada di Jepang untuk bantuan dana bagi kesejahteraan dan kehidupan sehari-hari tentara AS yang ada di Jepang.

Misalnya uang itu untuk pembangunan tempat tinggal mereka, untuk pembangunan sekolah anak-anak keluarga tentara AS di Jepang, untuk pembangunan pintu masuk khusus tentara AS dari luar pangkalan ke dalam lingkungan militer AS yang nilainya ratusan juta yen, fasilitas parkir, biaya listrik, air, gas, pembuatan jalanan infrastruktur dan sebagainya.

"Sebenarnya ada semacam perwakilan masyarakat kedua pihak yang bisa membicarakan dan menegosiasikan biaya-biaya tersebut kalau ketinggian atau kerendahan. Yang pasti itu uang dari pajak yang diperoleh dari masyarakat Jepang. Jadi ya memang harus dipertanggungjawabkan dengan baik oleh kedua pihak agar tidak mubazir," kata seorang pengacara Yokosuka, Masahiko Goto (57).

Sementara itu mantan penasehat Presiden Johnson, Nixon dan Clinton, Morton H Halperin (78) mengungkapkan pendapatnya mengenai dana Jepang kepada militer AS.

"Jepang memang mendanai militer AS di Jepang. AS selalu membantu membela Jepang di mana pun berada. Tetapi Jepang hanya membantu AS hanya kalau berada di Jepang saja. Sementara kalau ada apa-apa dengan militer AS di luar Jepang, tidak memberikan bantuan. Jadi hal ini mungkin perlu dipertimbangkan lagi oleh Jepang untuk masa pemerintahan Trump mendatang," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved