Turki tangkap hampir 500 orang terduga pendukung ISIS
Kepolisian Turki menahan 445 orang, sebagian besar warga asing, yang diduga mempunyai hubungan dengan kelompok yang menamakan diri Negara Islam.
Unit antiteror kepolisian Turki menggerebek sebuah rumah di Adiyaman, Turki selatan, dalam operasi pada Minggu pagi (05/02).
Kepolisian Turki menaham 445 orang yang diduga mempunyai hubungan dengan kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS).
Pihak berwenang melakukan penggerebekan pada Minggu pagi (05/02) di 18 provinsi, lapor media resmi Turki.
Dilaporkan sebagian besar dari 445 orang yang ditangkap adalah warga negara asing, 60 di antara mereka ditahan di ibu kota, Ankara.
- Serangan makin sering, amankah untuk berkunjung ke Turki?
- Dideportasi dari Turki, 17 WNI ditahan dan diperiksa Polri
- Buronan terduga pelaku serangan klub Istanbul ditangkap aparat Turki
Banyak di antara terduga pendukung ISIS ditangkap di provinsi-provinsi yang berbatasan dengan Suriah - 150 orang di Sanliurfa dan 47 di kota Gaziantep.
Seorang pria bersenjata menembaki pengunjung kelab malam Reina pada malam Tahun Baru 2017.
Di Istanbul dan sekitarnya, aparat keamanan menahan 18 orang, 14 di antara mereka adalah warga negara asing termasuk 10 anak-anak, setelah diadakan operasi di 20 alamat di kota itu.
Kantor berita Andalou melaporkan sembilan orang yang diduga merencanakan serangan teror ditahan di Provinsi Izmir.
Turki mengalami serangkaian serangan yang dilapokan dilakukan oleh ISIS selama dua tahun terakhir, tetapi juga dituduh gagal mencegah para militan menyeberang ke wilayah Suriah dari Turki dan membangun keberadaan mereka di kota-kota Turki.
Kelompok yang menyebut diri Negara Islam mengaku bertanggung jawab atas penembakan di kelab malam Reina, Istanbul, pada pergantian malam Tahun Baru 2017 yang menyebabkan 39 orang meninggal dunia.
Kepolisian Turki menangkap seorang warga negara Uzbekistan, Abdulkadir Masharipov, bulan lalu karena dicurigai melakukan serangan itu.