Bambang Widjojanto: Hajar Habis Korupsi Yang Sudah Menjadi-jadi Dengan Pelajari Sistemnya
Tantangan kita luar biasa menghadapi koruptor yang tampaknya kini fight back. Bahkan konsolidasi menjadi-jadi menjadi sebuah Organized crime
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Korupsi di Indonesia saat ini semakin menjadi-jadi, bahkan membentuk satu organized crime, banyak orang di berbagai bidang, mulai di parlemen, di kalangan bisnis dan sebagainya. Semua itu bisa dihajar habis kalau pihak KPK membelajari dan menguasai sistim dengan baik.
"Tantangan kita luar biasa menghadapi koruptor yang tampaknya kini fight back. Bahkan konsolidasi menjadi-jadi menjadi sebuah Organized crime. Berarti tak mungkin satu orang, ada oknum di kekuasaan di parlemen di bisnis dan sebagainya. Menghajar korupsi itu haris bisa mengidentifikasi atau merumuskan tantangannya dulu, tahu sistim yang ada," papar Bambang Widjojanto (59), mantan anggota KPK, khusus kepada Tribunnews.com Jumat ini (28/7/2017).
Guna melawan KPK pihak koruptor sudah menggunakan tiga cara supaya KPK melemah dan masyarakat semakin bingung.
Cara pertama dengan membentuk Icon, "Kita lihat sendirilah Novel Baswedan dihajar sampai masuk rumah sakit hingga kini. Kita mesti bisa baca kalau itu adalah sebuah sinyal. Tuh lihat kalau elo macam-macam jadinya kayak si Novel tuh. Satu ancaman yang keras berupa sinyal."
Cara menghajar kedua dilakukan para koruptor dengan menggembar gemborkan ke masyarakat bahwa UU Tindak pidana korupsi sudah cukuplah dan diupyakan mereka agar tercipta kesan bahwa Korupsi bukan ekstra ordinary crime.
Tidak Ada Kata Damai dengan Mario Teguh, Kiswinar: Sudah Telat https://t.co/wxtunyVLd5 via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 28, 2017
"Korupsi dianggap biasa, ngapain ada KPK ngapain ada kewenangan khusus. Itulah yang mau diciptakan para koruptor tersebut."
Lalu yang ketiga dengan pembentukan Pansus.
"Jelas sekali Pansus untuk hancurkan eksistensi KPK dengan reputasinya. pantes saja koruptor dukung pansus. Lha dia gak mau dihukum. Oleh karena itu lembaganya (KPK) dicobalah dihancurkan," tekannya lagi.