Lima Tahun Terakhir 199 Hari Kapal China Ilegal Memasuki Wilayah Senkaku
Dalam lima tahun sejak September 2012 banyak sekali kapal angkatan laut China memasuki ilegal
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dalam lima tahun terakhir ternyata kapal patroli Jepang dari angkatan laut badan beladiri Jepang (MSDF) telah menemukan kapal angkatan laut China memasuki ilegal kawasan Senkaku di Okinawa selatan Jepang selama 199 hari.
"Dalam lima tahun sejak September 2012 banyak sekali kapal angkatan laut China memasuki ilegal kawasan Senkaku milik Jepang, baik kapal berbobot 1000 ton atau lebih," papar sumber Tribunnews.com Senin ini (11/9/2017).
Apabila dihitung hari, selama 199 hari mereka kapal China telah memasuki kawasan Senkaku secara ilegal sedangkan yang memasuki bagian perbatasan Jepang, sudah memasuki wilayah Jepang, tercatat selama 1138 hari, "Semua itu langsung diawasi ketat dan diminta segera ke luar dari kawasan Jepang oleh patroli Jepang tersebut," tambahnya.
Hari-hari di mana kapal China tidak memasuki kawasan Jepang hanya kalau ada angin taifun datang ke daerah Okinawa, maka biasanya meraka tidak hadir di perbatasan tersebut, ungkapnya lagi.
Kapal China dalam lima tahun ini sekitar 40 kapal dan tahun 2019 dua tahun mendatang diperkirakan akan mencapai 145 kapak laut yang akan "mengganggu" perairan Jepang di daerah Senkaku.
Lebih dari 40 kapal China tersbeut diperlengkapi dengan 76 milli senjata api (meriam) di kapalnya dan kemungkinan kapal 10.000 ton China juga akan dikerahkan ke sekitar perbatasan Jepang.
Sementara Jepang sendiri hanya mengerahkan 12 kapal patrolinya menjaga daerah Senkaku tersbeut serta berencana membangun beberapa kapal lain yang ukurannya jauh lebih besar untuk memperkuat pertahanan daerah Senkaku tersebut.
Tidak heran anggaran pertahanan Jepang tahun mendatang akan mencapai lebih dari 5,2 triliun yen yang antara lain untuk pembelian kapal-kapal penjaga pantai tersebut bagi pertahanan di daerah Senkaku dan sekitarnya.