Kamis, 18 September 2025

Hati-hati, Nampa dan Scout Berbeda, Bisa Kena Delik Pidana di Jepang

Namun Yamada tidak pernah melakukan dan Nampa yang dilakukan hanya sekedar hobi saja.

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Wanita 20 tahunan cantik yang tampaknya bisa digoda dirayu (Nampa) oleh seorang lelaki 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Nampa adalah salah satu budaya Jepang, yang saat ini mulai terbuka, lelaki mudanya mulai berani menegur wanita untuk merayu menggoda dan akhirnya memang untuk ngeseks, pada awalnya.

Namun Nampa berbeda dengan Scout yaitu Nampa yang kemudian diperkenalkan ke agen artis tertentu, biasanya untuk dijadikan artis bintang film porno dengan bayaran sejumlah uang puluhan bahkan ratusan ribu yen sekali main.

"Saya tidak pernah melakukan Scout. Memang komisinya besar juga, dapat uang banyak, tapi resikonya besar karena bisa kena delik pidana dan itu dilarang sebenarnya," papar Yamada (nama samaran) pemilik sekolah Nampa Tokyo, khusus kepada Tribunnews.com sore ini, Selasa (15/5/2018).

Orang yang banyak melakukan Nampa di Tokyo biasanya sekitar stasiun Shibuya, Shinjuku dan Ikebukuro. Sedangkan di Osaka sekitar daerah Shinsaibashi "Hikkakebashi".

Setelah menjadi orang profesional Nampa, cari uang besar memang menjadi Scout-man, orang yang mencarikan wanita cantik untuk main biasanya menjadi artis film porno dan bayarannya cukup besar bisa puluhan ribu yen per orang.

Namun Yamada tidak pernah melakukan dan Nampa yang dilakukan hanya sekedar hobi saja.

"Sudah sekitar 10 tahun saya melakukan nampa dan mengajar kepada skeitar 100 lelaki Jepang. Saya saya tidak bisa bahasa Inggris, mau sih nampa ke orang asing yang berbahasa Inggris, tapi tak mungkinlah karena tidak bisa komunikasi bahasa Inggris."

Hal terpenting dalam nampa menurutnya adalah kepercayaan diri. Lalu komunikasi harus pintar dan penampilan harus baik.

"Tentus aja sebaiknya pakai bahasa yang halus sehingga wanita gampang terpikat. Nanti kalau sudah mulai kenal ya pakai bahasa biasa lagi."

Kalaupun ada yang menolak meskipun sudah pakai bahasa halus, pasti menolak secara halus pula sang wanita karena kita menegurnya juga pakai bahasa sopan dan halus.

Tetapi kalau sudah bisa "masuk" maka mudah melakukan komunikasi dnegan bahasa sederhana biasa juga tak apa.

Yamada mengaku sudah mulai bosan dan rencana untuk menikah dengan pacarnya yang dikenal baru sekitar 6 bulan.

"Yang mungkin tahun depanlah saya menikah dengan dia," tekannya yang mengaku juga telah ditanyakan oleh ibunya, "Kapan kamu menikah?"

Sementara orangtua pacarnya belum dikenalnya, "Nanti kalau sudah diperkenalkan ke orangtuanya ya barulah mulai serius kita pikirkan pernikahan," tambah Yamada yang masih berusia 30 tahun dan memang ganteng berkacamata.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan