Minum Air Leding di Jepang Gratis, Lebih Populer Ketimbang Air Mineral di Pasaran
Di negara ini air minum di leding di mana pun, termasuk yang tersedia di berbagai stasiun kereta api, gratis.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jika di Indonesia ada istilah, buang air kecil saja bayar, apalagi air minum.
Tapi lain halnya di Jepang. Di negara ini air minum di leding di mana pun, termasuk yang tersedia di berbagai stasiun kereta api, gratis.
Inilah harga termurah sebuah produk (air minum leding) untuk jalan-jalan di Jepang.
"Air di Jepang dulu awalnya juga kotor sehingga dibuatlah air minum khusus mineral di zaman Meiji, berkarbonasi tahun 1884," ungkap sumber Tribunnews.com dari perusahaan air minum Jepang, Selasa (15/5/2018).
Baca: RSUD Soesilo Pastikan Bupati Tegal Enthus Susmono Meninggal akibat Gagal Jantung
Pabrik air minum mineral itu ada di Perfektur Hyogo di Kota Tadamura Hirano yang kini namanya menjadi Kota Kawanishi, Hirano 3-23-1.
Pabrik itu milik keluarga pedagang besar Mitsubishi.
Tahun 1885 juga muncul Mitsuya Hiranomizu pabrik air minum mineral yang lain.
Namun tahun 1929 Fuji Mineral mulai membuat air mineral tanpa karbonasi.
Tahun 1960-an mulailah masuk perusahaan minuman air mineral besar dari luar negeri ke Jepang.
Air mineral akhirnya mulai populer mulai tahun 1980an sampai dengan tahun 1990an.
Baca: Biasanya Cepat Pulang Selepas Misa, Go Derbin Ariesta Ternyata Jadi Korban Ledakan Bom di Gereja
Setelah itu mulai berkurang penjualan karena kualitas air leding Jepang sangat baik, jauh lebih baik daripada standar kualitas badan kesehatan dunia (WHO).
Minuman air leding dengan kualitas bagus termasuk di daerah metropolitan Tokyo.
Bau pipa air karat dari jenis organik dari sumber air, dan bahkan bau kaporit untuk desinfeksi seperti risiko trihalomethanes, telah hilang.
Sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk minum air leding di mana pun di Jepang.