Senin, 8 September 2025

Inggris Gunakan Anak-anak Sebagai Mata-mata dalam Operasi Kepolisian

Otoritas Inggris mengerahkan anak-anak sebagai mata -mata dalam operasi keamanan rahasia yang dilakukan oleh lembaga kepolisian.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
(Andrew Cribb/Alamy)
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Otoritas Inggris mengerahkan anak-anak sebagai mata -mata dalam operasi keamanan rahasia yang dilakukan oleh lembaga kepolisian.

Seperti yang disampaikan Parlemen Inggris dalam sebuah laporan terbaru.

Dilansir dari laman Al Jazeera, Jumat (20/7/2018), beberapa anak di bawah umur yang bertugas untuk mengumpulkan data intelijen, berusia di bawah 16 tahun, menurut laporan Komite Peninjau House of Lords.

Laporan yang diterbitkan pada pekan lalu, dibuat sebagai tanggapan atas proposal yang diajukan oleh pejabat pemerintah untuk memperpanjang waktu bagi seseorang yang memiliki usia di bawah 18 tahun agar bisa digunakan sebagai sumber rahasia intelijen manusia (CHIS) selama 4 bulan.

Perlu diketahui, sebelumnya proposal tersebut hanya mengizinkan penggunaan anak-anak di bawah umur selama satu bulan saja.

Resiko kesejahteraan

Lord Trefgarne, Ketua Komite Pengawasan Legislasi Sekunder mengatakan kebijakan menggunakan anak muda sebagai CHIS, telah menimbulkan 'kecemasan yang cukup besar' diantara anggota komite.

Baca: Makin Seru, Isu Tarik Menarik Antara Prabowo dengan Anies Baswedan

Ia pun menyatakan keprihatinannya tentang pelonggaran pembatasan yang diberlakukan saat ini.

"Kami prihatin, bahwa memperbolehkan anak maupun remaja untuk berpartisipasi dalam kegiatan rahasia pada jangka waktu yang panjang dapat mengekspos dan meningkatkan resiko terhadap kesejahteraan mental dan fisik mereka," kata Trefgarne.

Laporan yang dirilis pada 12 Juli lalu, tidak menyebutkan secara spesifik berapa banyak anak berusia di bawah 18 tahun yang dikerahkan sebagai informan.

Akses unik

The Home Office, kementerian yang bertanggungjawab untuk hukum dan ketertiban di Inggris, mengatakan bahwa operasi rahasia yang melibatkan anak di bawah usia 18 tahun mungkin saja memiliki akses unik dalam mendapatkan informasi.

Namun bisa saja informasi yang diperoleh memiliki cakupan dalam jumlah yang sangat kecil.

"Mengingat bahwa anak-anak di bawah umur semakin dilibatkan, baik sebagai pelaku maupun korban, dalam kejahatan serius termasuk terorisme, kekerasan geng, pelanggaran narkoba dan eksploitasi seksual anak, ada peningkatan cakupan untuk CHIS remaja untuk membantu mencegah dan menuntut pelanggaran tersebut," kata Ben Wallace, seorang pejabat The Home Office, menanggapi permintaan klarifikasi dari komite.

Baca: Gara-gara Tak Mau Disuruh Menanak Nasi, Seorang Ayah Tega Membunuh Anak Kandung

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan