Korea Selatan dan Korea Utara Sepakat Buka Jalur Perhubungan Darat dan Rel Kereta Api
"Korsel dan Korut setuju untuk mengadakan upacara peletakan batu pertama untuk perhubungan dan modernisasi jalur rel kereta api dan jalan,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Korea Selatan dan Korea Utara sepakat untuk menghubungkan kembali jalur rel kereta api dan jalan, Senin (15/10/2018).
Kedua negara ini rencananya akan memulai proyek tersebut secepatnya pada November mendatang.
Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan tingkat tinggi antara presiden Korea Selatan Moon Jae In dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Panmunjom beberapa bulan lalu.
Baca: Kisah Pria di China Bangun Rumah Senilai Rp 7,6 Miliar untuk Seekor Anjing Peliharaanya
"Korsel dan Korut setuju untuk mengadakan upacara peletakan batu pertama untuk perhubungan dan modernisasi jalur rel kereta api dan jalan pada akhir November atau awal Desember," demikian pernyataan Kementerian Unifikasi Korea Selatan, sebagaimana dilansir NDTV, Senin (10/5/2018).
Semua lalu lintas dan komunikasi antara kedua negara tersebut diputus sejak akhir Perang Korea pada tahun 1950-1953.
Pada saat itu, tidak jelas kapan proyek konstruksi akan dilakukan.
Pejabat di Semenanjung Korea beberapa kali mendesak agar "segera dilakukan pembicaraan militer" untuk meredam ketegangan di wilayah perbatasan, serta untuk membuka akses bagi warga yang terpisah akibat perang.
Pada Senin, kedua belah pihak akan memulai studi lapangan terhadap rencana pembangunan transportasi.
Pembicaraan tersebut dilakukan menteri Unifikasi Korsel Cho Myoung-gyon dan ketua komite Utara Ri Son Gwon di Panmunjom.
Baca: Seekor Kanguru Liar Serang dan Lukai Dua Orang di Australia
Rencana ini sejalan dengan pembicaraan Kim Jong Un dengan Presiden AS Donald Trump di pertemuan puncak di Singapura pada Juni lalu.
AS mendesak Korea Utara agar menyerahkan senjata nuklir dan rudal yang diklaim Korea Utara dapat menghantam daratan AS.
"Kami berada pada momen yang sangat penting demi denuklirisasi semenanjung Korea dan kemajuan hubungan antar-Korea, serta Korea Utara dengan AS. Pertemuan puncak selanjutnya akan segera digelar," ucap Cho.