Tugu peringatan berbentuk salib di lahan publik, apakah harus dibongkar?
Tugu peringatan perang berbentuk salib setinggi 12 meter diusulkan dibongkar karena dianggap 'tidak sesuai dengan prinsip pemisahan antara negara
Sengketa sengit muncul di Bladensburg, Maryland, Amerika Serikat, terkait keberadaan tugu peringatan Perang Dunia I berbentuk salib setinggi 12 meter.
Tiga warga Maryland dan Asosiasi Humanis Amerika --lembaga nirlaba yang mempromosikan humanisme sekuler-- ingin tugu bernama Salib Perdamaian ini dibongkar karena didirikan di lahan publik.
Alasan mereka, salib ini bertentangan dengan prinsip pemisahan antara gereja dan negara yang tercantum dalam amandemen pertama konstitusi Amerika, biasa disebut Establishment Clause.
Klausa ini pada intinya melarang undang-undang yang memposisikan negara sebagai pendukung gereja. Klausa ini juga melarang pemerintah menerapkan peraturan yang mengutamakan satu agama atas agama-agama lain.
- Diprotes, Pemkot Solo mengecat jalan di depan balai kota yang 'mirip salib'
- Dikubur di makam kampung Muslim, nisan salib dipotong, doa batal
- Misteri bukit di Lithuania yang dipenuhi 100.000 salib
Roy Speckhardt, direktur Asosiasi Humanis Amerika, mengatakan tugu salib seperti mengisyaratkan bahwa Bladensburg adalah kota Kristen.
"Tugu ini juga sangat besar, Anda bisa melihatnya dari jarak hampir satu kilometer," kata Speckhardt.
Ia menambahkan bahwa orang tidak langsung tahu bahwa salib ini sejatinya adalah tugu peringatan.
"Di bagian bawah dikelilingi semak-semak ... Anda harus mendekat untuk paham bahwa ini adalah tugu peringatan perang," katanya.

Kasus ini sudah dibawa ke Mahkamah Agung dan para hakim akan memutuskan pada Juni apakah tugu berbentuk salib ini perlu dibongkar atau tidak.
Sejumlah kalangan mengatakan kasus tugu salib ini mencerminkan ketegangan nasional yang menghadapkan prinsip kebebasan beragama dan gerakan sekuler progresif dengan agama tradisional.
Dalam beberapa kasus sebelumnya, pemerintah bisa membantu agama dengan beberapa syarat. Yaitu, tujuan utamanya adalah mendukung sekulerisme, bantuan tersebut tidak mempromosikan atau pun menghalangi agama, dan tidak ada keterlibatan yang berlebihan antara gereja dan agama.
Tiga syarat ini biasa disebut Lemon Test, yang mengacu pada satu kasus di Mahkamah Agung yang membuka tren keputusan pemerintah akan dinyatakan melanggar konstitusi jika tujuannya tidak mendukung sekulerisme dan tindakan pemerintah berdampak pada dukungan atas agama.
- Pemkot Solo tidak akan ubah rancangan jalan di depan balai kota yang 'mirip salib'
- Ingin larang simbol agama, tapi enggan turunkan salib di gedung parlemen
- Polisi sebut perusak makam 'orang gila,' gereja temukan kejanggalan
Dalam beberapa tahun terakhir, makin banyak sengketa kebebasan beragama yang penyelesaiannya ditentukan oleh hakim.
Di Tennessee, organisasi Muslim dilarang mendirikan masjid di kota Protestan, Murfreesboro. Pengadilan federal distrik mengeluarkan keputusan pada 2014 yang isinya mendukung komunitas Muslim untuk mendirikan masjid.