Selasa, 9 September 2025

10 Hari Mengemis Raup Penghasilan Rp 3,5 Juta

Jangan mudah iba melihat pengemis.

zoom-inlihat foto 10 Hari Mengemis Raup Penghasilan Rp 3,5 Juta
NET
ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jangan mudah iba melihat pengemis. Karena, bisa jadi itu hanya sebuah trik untuk menarik simpati orang lain, demi mendapatkan banyak uang.

Setidaknya itulah yang dilakukan Enot (71), pengemis asal Rengasdengklok, Jawa Barat, yang biasa beroperasi di wilayah Jakarta Selatan.

Dengan modal tampang melasnya, perempuan yang sudah sepuh, mampu menghasilkan uang Rp 3.560.000 hanya dalam waktu 10 hari. Jumlah yang sangat besar, jika dibandingkan dengan penghasilan para pekerja di sektor formal.

Untuk mengelabui petugas, dengan bermodal karung besar, Enot biasanya juga berpura-pura sebagai pemulung.

Namun, sepak terjangnya sebagai pengemis jutawan akhirnya berakhir, setelah terjaring petugas Sudin Sosial Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2013) lalu, saat ia sedang mengemis di depan Pasar Mampang.

Kepada petugas, Enot mengaku sebatang kara di Jakarta. Untuk menghidupi dirinya, selain mengemis, Enot juga mengais botol-botol bekas air mineral yang nantinya dijual kembali ke lapak pemulung yang lebih besar.

"Dia hidup sendiri di Jakarta, tidur di mana saja. Yang penting cari uang," ucap Miftahul Huda, Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, menceritakan kisah Enot, Kamis (3/10/2013).

Namun, yang membuatnya terkejut, saat terjaring, Enot tidak hanya membawa karung berisi botol bekas. Tapi, uang jutaan rupiah juga tersimpan di antara tumpukan botol bekas.

"Saat mau diamankan karungnya, Enot tidak mau melepaskan. Ternyata, saat botol-botol dikeluarkan, ada uang yang jumlahnya jutaan tersimpan di sana," ungkap Miftahul.

Di dalam plastik hitam milik Enot, didapati uang dalam berbagai pecahan, dari Rp 1.000-Rp 50.000. Saat ditotal, jumlahnya mencapai Rp 3.560.000.

"Tidak ada recehan koin, hanya kertas. Cukup kaget juga saya, jumlahnya lumayan banyak," tuturnya, seperti dikutip Tribunnews.com dari Beritajakarta.com.

Menurut Miftahul, dari keterangan Enot sebelumnya, uang tersebut dikumpulkan hanya dalam waktu 10 hari.

"Katanya sekitar 10 hari mengumpulkan uangnya," ucapnya.

Miftahul kerap menjaring penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dengan jumlah penghasilan yang cukup banyak. Tapi, jumlah uang mereka tak sebanyak penghasilan Enot.

"Yang uangnya banyak, perempuan biasanya. Tapi, paling banyak hanya sekitar Rp 1 juta," paparnya.

Walaupun sudah renta, pihaknya tidak segera melepaskan Enot. Si nenek tetap dikirim ke Panti Sosial Bina Insani (PSBI) Bangun Daya Cipayung, Jakarta Timur, untuk dibina.

"Dibina dulu di sana, kalau ada keluarga yang bertanggung jawab nanti kita serahkan. Uang miliknya, kalau sudah keluar dari panti pasti dikembalikan. Lagi pula ada berita acaranya," cetusnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan