Rabu, 17 September 2025

Alumni ITB Jakarta Datangkan Puluhan Seniman Ramaikan Pasar Seni Jakarta

Selain nama-nama tersebut, terdapat nama Irwan Bagja Dermawan (Iweng) yang akan menampilkan karya monumentalnya

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan seniman dari berbagai bidang dipastikan akan meramaikan 'Pasar Seni Jakarta' yang digelar selama tiga hari pada 3 November hingga 5 November mendatang di Parkir Timur Gelora Bung Karno (GBK).

Beberapa seniman yang karyanya dipastikan akan memeriahkan kegiatan yang digelar Ikatan Alumni Institut Teknologi Bangun (IA ITB) Jakarta ini, antara lain AD Pirous, Hanafi, Eddie Pramandono, Heri Dono, I Wayan Sujana, Krisna Murti.

Selain nama-nama tersebut, terdapat nama Irwan Bagja Dermawan (Iweng) yang akan menampilkan karya monumentalnya "Rimbaraya Surganyata" yang pernah dipamerkan di Pasar Seni ITB 2000 di Bandung, Bali hingga ke Havana, Kuba.

"Pasar Seni Jakarta 2013 ini merupakan wadah kegiatan seni dan bertemunya para seniman, komunitas dan masyarakat untuk saling berinteraksi," kata Hendry Harmen, Ketua IA ITB Jakarta dalam jumpa pers di Rumah Alumni ITB Jakarta, Kamis (31/10/201).

Dikatakan Hendry, selama ini masyarakat hanya bisa menikmati Pasar Seni ITB di kampusnya di Bandung. Untuk tahun ini masyarakat Jakarta juga bisa menikmati acara serupa tanpa harus ke Kota Kembang.

"Pasar Seni kali ini jauh berbeda dibandingkan sebelum-sebelumnya karena didukung oleh nama-nama seniman besar dan juga pemerintah Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktorat Jendral Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan tentunya Pemerintah Daerah DKI Jakarta," jelasnya.

Hendry berharap digelarnya Pasar Seni Jakarta 2013 ini dapat membuat seni dan budaya Indonesia lebih diapresiasi masyarakat, terutama warga Jakarta.

"Ajang seni dan budaya ini juga diharapkan dapat membuat warga Jakarta lebih beretika, beradab dan berbudaya," jelasnya.

Menurutnya, dalam gelaran Pasar Seni Jakarta 2013, lokasi kegiatan akan dibagi dalam empat zona kehidupan, yaitu zona angin, api, air dan tanah. Menurutnya, empat zona tersebut menjadi simulasi dari kehidupan masa lalu Jakarta yang dahulu bernama Sunda Kelapa, tempat persinggahan pedagang dari berbagai etnis dan bangsa dunia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan