Pelebaran Kali Pulo, Warga Jatipadang Bersedia Pindah Asal Ganti Untung
Warga Jatipadang, Jakarta Selatan bersedia pindah jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan normalisasi Kali Pulo.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Jatipadang, Jakarta Selatan bersedia pindah jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan normalisasi Kali Pulo.
Kesedian warga untuk pindah karena setiap turun hujan rumah mereka selalu terendam banjir.
Terlebih, saat dibeberapa wilayah di RW 06 dan RW 014 mengalami tanggul jebol karena luapan air sungai.
Baca: MUI Persilakan Jika Umat Islam Ingin Sampaikan Ucapan Selamat Natal
Hal tersebut dikatakan Sugiarto (35) warga RT 14 RW 06 mengatakan bahwa ia dan keluarga bersedia pindah untuk normalisasi Kali Pulo.
Namun, ia berharap uang penggantinya sesuai dengan nilai jual objek pajak (NJOP) DKI Jakarta.
"Yaa saya sebagai warga bersedia pindah asal pembayaran ganti untungnya sesuai njop DKI Jakarta," kata Sugiarto kepada Tribunnews di lokasi, Jumat (22/12/2017).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pembahasan pelebaran Kali Pulo telah dibahas bersama warga dan ketua RT dan RW setempat.
Baca: Kisah Kapolsek Cantik Sukses Besarkan Kedua Anaknya Seorang Diri
Ia tidak tahu persis apakah pelebaran Kali Pulo mencapai 5 meter atau 20 meter.
"Kemarin sempat ada pertemuan warga. Membahas lahan untuk pelebaran Kali Pulo. Lebarnya jadi 5 meter atau 20 meter saya ikut saja," lanjutnya.
Ia dan keluarga saat ini mulai khawatir setiap akan turun hujan.
Pasalnya, tanggul sementara yang dibuat petugas takut tidak mampu menahan derasanya air Kali Pulo.
"Sekarang masih khawatir lah. Ini saja tanggul disampingnya sudah mulai pada retak-retak. Takut jebol seperti kemarin," terangnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Tribunews dilokasi, tumpukan pasir yang dibungkus karung berwarna putih telah dipasang oleh petugas untuk menahan air Kali Pulo.
Warga sekitar tanggul juga sesekali mengamati tanggul sementara tersebut.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pelebaran Kali Pulo harus segera dilakukan untuk menangani permasalahan banjir di Jatipadang, Jakarta Selatan.