Kapolri: Markas Polda Metro Jaya Masih Semrawut
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyinggung kesemrawutan yang ada di Markas Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (19/1/2018).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyinggung kesemrawutan yang ada di Markas Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (19/1/2018).
Tito menerangkan, kesemrawutan disebabkan tak adanya lahan parkir yang memadai.
Baca: Resmikan Gedung Promoter, Kapolri Teringat Saat Menjabat Kadensus 88
Kerap kali, mobil pengunjung di Polda Metro Jaya, tak mendapatkan parkir.
Baca: Kapolri Instruksikan Jajaran Tidak Tangkap Nelayan Gunakan Cantrang
"Kita lihat di dalam Polda Metro masih semrawut terutama parkirannya," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (19/1/2018).
Tito menerangkan, kesemrawutan di Polda Metro Jaya, membuat petugas penjaga sulit membedakan antara warga biasa dengan anggota kepolisian.
Menurutnya, hal itu rentan disusupi teroris.
Baca: Fahri Hamzah: Bambang Soesatyo Sudah Kaya Sejak Awal
"Kalau pun ada suatu teror menaruh bom di samping Polda, kita tidak bisa mendeteksi karena kita tidak bisa bedakan antara pengunjung dengan anggota Polri," ujar Tito.
Pembangunan gedung parkir di Mapolda Metro Jaya batal dibiayai melalui kewajiban pengembang proyek reklamasi.
Baca: Sandiaga Temukan Lahan Potensial di Kampung Rambutan Untuk Hunian DP 0 Persen
Gedung parkir tersebut akan dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
"Kami dapat anggaran dari APBN. Enggak hafal saya (alokasi pembangunan gedung parkir), ratusan miliar (rupiah) ada kayaknya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat (8/12/2017).
Padahal, menurut rencana, pembangunan gedung itu dilakukan PT Jaladri Kartika Ekapaksi yang merupakan anak usaha Agung Podomoro Group.