Minggu, 7 September 2025

Sederet Fakta Kasus Pembunuhan Anak Punk di Pamulang: Lahan Mengamen, Diculik, dan Perencanaan

Kasus penemuan mayat di lahan kosong bekas gerai Seven Eleven, dekat persimpangan Gaplek, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) semakin terang.

Penulis: Adi Suhendi
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Aparat kepolisian dari Polres Tangsel dan Polsek Pamulang menggelar rekonstruksi kasus pembenuhan anak punk yang jenazahnya ditemukan di persimpangan Gaplek, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (6/2/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penemuan mayat di lahan kosong bekas gerai Seven Eleven, dekat persimpangan Gaplek, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), semakin terang setelah kepolisian menangkap pelakunya.

Diketahui, mayat ABG tanpa identitas ditemukan seniman Reog Ponorogo jalanan yang hendak buang air kecil di semak-semak, Rabu (16/1/2019).

Kapolsek Pamulang, Kompol Endang Sukmawijaya, menjelaskan saat ditemukan ada beberapa luka bekas senjata tajam pada jenazah ABG tersebut.

Bahkan kondisi telinga dan jari kelingking korban putus.

Baca: Berencana Sampaikan Pledoi, Eni Mengharapkan Dapat Keadilan

"Luka tusuk di bagian punggung, telinga sebelah kiri putus, jari tangan kelingking kiri putus," ucap kompol Endang, Rabu (16/1/2019).

Dari kondisi jenazah, Endang memperkirakan, jenazah belum lama meninggal karena kondisi mayat masih belum kaku.

Kemudian sekira pukul 17.30 WIB pada hari yang sama, beberapa orang mendatangi Polsek Pamulang.

Seorang pria diantaranya histeris dan mengaku sebagai kakak dari mayat tanpa identitas tersebut.

Belakangan diketahui, korban bernama MR (16).

Berbekal petunjuk yang berada di lokasi penemuan jenazah dan identitas korban, kepolisian pun bergerak cepat untuk melacak pelaku pembunuhan tersebut.

Baca: Fahri Hamzah Sebut Suara Jokowi Tergerus 5% Pasca Ahmad Dhani Dipenjara: Nilai Saya Sedikit di Atas

Akhirnya, jajaran Polres Tangerang Selatan meringkus tiga tersangka utama pembunuhan terhadap MR.

Ketiga begundal itu masing-masing atas nama Ikkiusan (20), Mudiansyah alias Comot (29), dan Afri Dandi (20) yang diduga menjadi otak pembunuhan sadis.

MR dibunuh secara kejam dengan cara ditusuk dan telinga serta kelingkingnya dipotong para tersangka.

Dendam

Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ferdy Irawan menjelaskan sebelum peristiwa pembunuhan, terjadi tawuran antar dua kelompok punk jalanan dari dua teritori yakni Kecamatan Ciputat dan Kecamatan Pamulang.

Tersangka pembunuhan sadis anak punk di bawah umur saat rilis pengungkapan di Mapolres Tangerang Selatan, Serpong, Senin (4/2/2019)
Tersangka pembunuhan sadis anak punk di bawah umur saat rilis pengungkapan di Mapolres Tangerang Selatan, Serpong, Senin (4/2/2019) (Warta Kota/Zaki Ari Setiawan)
Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan