Sabtu, 13 September 2025

Polisi Selidiki Pemicu Depresi Reni Novita Dewi Hingga Membuatnya Terjun Bebas dari Apartemen

Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Polisi Deddy Kurniawan, mengatakan, dugaan sementara korban tewas karena bunuh diri.

Editor: Choirul Arifin
dailypost.ng
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polresta Depok hingga kini masih mendalami apa yang menyebabkan Reni Novita Dewi (23), mengalami depresi hingga dia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara terjun bebas dari kamar huniannya di Apartemen Margonda Residence 5 di Jalan Raya Margonda, Kecamatan Beji, Kota Depok, Selasa (11/3/2019) malam.

Dugaan itu diperoleh pihak kepolisian Polresta Depok setelah melakukan serangkaian penyelidikan baik di lokasi kejadian maupun penyelidikan mengenai siapa sosok Reni Novita Dewi itu.

Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Polisi Deddy Kurniawan, mengatakan, dugaan sementara korban tewas karena bunuh diri.

Dia mengatakan, berdasarkan penelusuran terhadap akun media sosialnya, Reni diduga sedang mengalami depresi karena dia sempat menuliskan kata-kata ingin mengakhiri hidupnya.

Namun belum jelas apa alasan Reni hingga bunuh diri. Jenazah Reni ditemukan tewas sekitar pukul 18.20 WIB,

Saat itu Reni mengenakan celana jeans biru, jaket merah, dan berjilbab pink. Korban warga Kampung Pabuaran, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor ini diduga tewas setelah terjatuh dari kamar sewanya di lantai tiga.

Baca: Sempat Ditanyai Polisi, Pria Ini Selamat dari Kecelakaan Maut Boeing 737 Max 8 Ethiopian Airlines

Dijelaskan Kompol Deddy, sekitar pukul 18.20 WIB, saksi mata bernama Dila sedang istirahat santai di bangku dekat kolam renang.

Tiba-tiba dia mendengar suara keras sebuah benda yang terjatuh. Setelah diperhatikan, ternyata yang jatuh itu adalah orang yang belakangan diketahui bernama Reni.

Baca: FOTO-FOTO: Disambut Ribuan Massa, Acara Silaturahim Prabowo di Cianjur Hari Ini Pecah!

Karena kaget, Dila berteriak dan memberitahukan kejadian itu kepada petugas sekuriti bernama Dores. Tak lama kemudian, peristiwa itu dilaporkan ke Polsek Beji.

Malam itu, anggota Polsek Beji dipimpin oleh Kapolsek Beji, Komisaris Yenny Anggreny, kemudian tim unit Identifikasi Polresta Depok mendatangi lokasi. dan melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

Selanjutnya, pihak Polresta Depok melaksanakan olah lokasi kejadian dipimpin Wakapolresta Depok, Ajun Komisaris Besar Arya Pradana.

Dalam penyelidikan di lokasi kejadian, petugas mendatangi unit 1719 yang disewa korban, tetapi kamar terkunci dari dalam.

Kemudian pintu dibuka paksa oleh petugas engineering apartemen. Ketika pintu terbuka dan petugas masuk, didapati pecahan gelas di wastafel dan kamar mandi.

"Pintu kamar mandi dalam keadaan terbuka dan ada sebuah kursi warna merah yang diduga sebagai tumpuan korban untuk melompat," ungkap Deddy kepada Wartakotalive.com.

Dia menyampaikan, korban baru menyewa kamar itu pada saat hari kejadian dengan tarif Rp 235.000 untuk 24 jam.

"Ada beberapa saksi yang sudah kami periksa. Dari keterangan mereka dia sendirian di kamar itu. Hal ini diperkuat oleh rekaman CCTV di teras lantai satu yang sudah kita cek. Selain itu, dari akun medsosnya korban diduga sedang depresi," jelasnya. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan