NU Ajak Kaum Santri Berjihad

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Pada peringatan Hari Santri Nasional ke 71 di Kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (22/10/2016), Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengajak kaum santri berjihad.

Said menyerukan jihad kepada ribuan santri yang mengikuti upacara untuk memerangi paham radikalisme, melawan kebodohan, dan memberantas narkoba.

‎"Dalam memperingati hari santri nasional‎, tugas kita jihad melawan paham anarkis dan radikal yang bertentangan dengan pancasila. Demi Allah saya bersumpah ISIS bertentangan dengan Islam. Selain itu Jihad melawan kebodohan, dan Jihad melawan Narkoba," ujar Said dalam sambutan upacara yang dipimpin oleh Wakapolri Komjen Pol Syafruddin.

Menurut Said Aqil tiga permasalahan tersebut sedang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini.

Paham radikal terus menjamur melalui beragam cara dan mengancam keutuhan NKRI.

"Tantangan kita seperti ideologi. ISIS dan orang yang menggunakan radikalisme sebagai sarana dakwah harus kita lawan‎. ISIS musuh kita bersama. Seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Selain itu Jihad memerangi kebodohan, karena hal tersebut menyebabkan ketimpangan yang tinggi antara orang kaya dan miskin.‎

Selain itu juga kebodohan menyebabkan bangsa Indonesia akan bergantung pada negara luar meskipun memilki sumber daya alam yang melimpah.

"Jurang antara kaya dan miskin adalah masalah yang harus kita tuntaskan. Bayangkan saja satu persen orang menguasai 70 persen kekayaan. Padahal pemerataan itu diwajibkan dalam Al-Quran" kata Said Aqil.

Terakhir adalah Jihad memerangi Narkoba‎.

Sekarang ini menurut Said Aqil peredaran Narkoba di Indonesia sudah sampai pada tingkatan kritis.

Oleh karena itu untuk memeranginya tidak bisa hanya mengandalkan aparat penegak hukum.

"Indonesia mengalami status darurat Narkoba, terdapat empat juta lebih pengguna Narkoba di Indoensia. Untuk memberantasnya harus dilakukan bersama-sama termasuk kaum santri," kata Said Aqil.