Kamis, 9 Oktober 2025

Demo di Jakarta

GNPF dan Kepolisian Sepakat Aksi 2 Desember Tetap Berlangsung

GNPF dan Kepolisian sepakat bahwa aksi bela Islam jilid tiga tetap digelar pada hari Jumat dua Desember

Editor: Johnson Simanjuntak
Repro/Kompas TV
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Rabu (3/11/2016). Rizieq Shihab diperiksa sebagai saksi ahli agama Islam atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) dengan Kepolisian Republik Indonesia (RI) akhirnya menemui kesepakatan terkait rencana aksi bela Islam jilid III, yang akan digelar pada 2 Desember mendatang di Jakarta.

Ketua Dewan Pembina GNPF, Habib Rizieq Shihab dalam konfrensi pers bersama Kapolri Jendral Pol. Tito Karnavian, di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016), menyampaikan bahwa aksi bela Islam jilid III pada 2 Desember mendatang tetap akan digelar.

"GNPF dan Kepolisian sepakat bahwa aksi bela Islam jilid tiga tetap digelar pada hari Jumat dua Desember," ujarnya.

Jika semula rencananya GNPF akan menggelar aksi dengan melakukan shalat Jumat bersama di Jalan MH.Thamrin dan Jalan Jendral Sudirman, maka setelah bersepakat dengan Kepolisian rencananya aksi tersebut dipindah ke kawasan seputar Monas.

"Aksi tersebut akan diisi dengan dzikir bersama, tausiyah, shalat Jumat bersama dan doa bersama," katanya.

Habib Rizieq Syihab yang juga merupakan pimpinan dari Front Pembela Islam (FPI) itu mengatakan bahwa awalnya pihak Kepolisian meminta peserta aksi untuk tetap menggelar shalat Jumat di Masjid Istiqlal, seperti aksi bela Islam Jilid II pada 4 November lalu.

Habib Riziek Shihab menyebut pihaknya tidak mau memenuhi permintaan tersebut.

Pasalnya pihaknya tidak mau mengulangi kejadian pada 4 November lalu, di mana jutaan umat Islam datang untuk ikut aksi, dan memenuhi masjid Istiqlal.

Sehingga ketika ibadah shalat Jumat selesai digelar, masa berdesak-desakan untuk keluar, sehingga tida sedikit yang terluka.

"Saya saja dari dalam masjid untuk ke mobil komando butuh dua jam, itu pun sudah mati-matian berusaha keluar," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved