Rabu, 20 Agustus 2025

Pancasila Dihina

Panglima TNI Klarifikasi Isu Australia Rekrut Prajurit Terbaik TNI untuk Jadi Mata-mata

Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa prajurit TNI adalah prajurit yang profesional, sehingga tidak ada kekhawatiran akan hal itu.

Tribunnews.com/Wahyu Aji
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo membantah isu jika penghentian sementara kerjasama militer antara Indonesia dengan Australia karena ada kekhawatiran prajurit TNI terbaik akan ‘direkrut’ oleh militer Australia.

Kabarnya Australia merekrut prajurit terbaik TNI untuk dijadikan mata-mata.

Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa prajurit TNI adalah prajurit yang profesional, sehingga tidak ada kekhawatiran akan hal itu.

“Saya tidak takut karena prajurit-prajurit saya profesional,” ujar Gatot Nurmantyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/1/2017).

Baca: Menhan Australia Bantah Rekrut Prajurit Terbaik Indonesia Untuk Jadi Mata-mata

Baca: Ketika Militer Australia Plesetkan Pancasila Jadi Pancagila

Gatot Nurmantyo mengungkapkan bahwa kabar tersebut baru beredar setelah penghentian sementara kerjasama militer dilakukan.

“Ingat, saya membatalkan pengiriman setelah ada itu (penghinaan terhadap Pancasila),” kata Gatot Nurmantyo.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan