Kader Gerindra akan Paksa Prabowo Jadi Capres 2019
Internal DPP Gerindra dan seluruh kader se-Indonesia sudah bulat akan meminta dan memaksa Prabowo untuk maju sebagai capres tahun 2019.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berminat maju di Pemilihan Presiden 2019. Salah satu syaratnya yakni kemenangan Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta.
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mengakui internal DPP Gerindra dan seluruh kader se-Indonesia sudah bulat akan meminta dan memaksa Prabowo untuk maju sebagai capres tahun 2019.
"Karena pilpres tahun lalu Pak Prabowo hanya tertunda saja jadi presiden karena adanya kecurangan," kata Arief melalui pesan singkat, Senin (6/2/2017) malam.
Arief menilai rakyat sudah melihat dan merasakan kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang tidak memberikan perubahan serta sibuk dengan keributan politik.
"Sehingga rakyat enggak keurus dan perekonomian menuju krisis," kata Arief.
Arief menuturkan Gerindra akan mendeklarasikan pencapresan Prabowo setelah petinggi partai melakukan konsolidasi nasional. Hal itu untuk memastikan dukungan dari bawah untuk meminta Prabowo maju sebagai capres.
"Mungkin pertengahan tahun 2017 rencananya," ujar Prabowo.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berminat untuk kembali maju sebagai calon presiden (Capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Hal itu dikatakan Prabowo Subianto dalam orasinya pada kampanye akbar Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Anies Baswedan - Sandiaga Uno, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/1/2017).
Dalam orasinya, Prabowo dieluk-elukkan ribuan pendukung Anies-Sandi yang hadir. Kendati demikian Prabowo mengajukan syarat jika pendukungnya ingin dia maju di Pilpres 2019.
"Kalau kalian ingin saya jadi presiden 2019, (syaratnya) Anies-Sandi Gubernur DKI dan Wakil Gubernur DKI," ujar Prabowo Subianto.