Kamis, 6 November 2025

Kasus First Travel

Pengacara: Bos First Travel Liburan di Luar Negeri Tidak Pakai Dana Calon Jemaah

Hasil penelusuran polisi, ada sekitar 35 ribu calon jemaah umrah yang telah membayar dan belum diberangkatkan ke Tanah Suci.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Sanusi
KOMPAS IMAGES
Calon jamaah umrah di kantor First Travel 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bos biro perjalanan umrah First Travel, Andika Surachman (31) dan Anniesa Hasibuan (31), lewat akun Facebook-nya kerap mengunggah foto-foto yang menampilkan glamornya kehidupan mereka, tak terkecuali saat liburan di luar negeri.

Tengok saja foto-foto saat keduanya liburan di beberapa negara Eropa dengan latar perbukitan salju, di Grand Canyon Amerika Serikat dengan tampilan sejumlah helikopter hingga saat berada di hotel bintang lima dengan memegang iPhone berlatar belakang Kakbah.

Setelah pihak kepolisian menangkap pasutri tersebut karena sangkaan penipuan dan penggelapan perjalanan umrah, muncul tanda tanya ada atau tidaknya dana calon jemaah First Travel yang dipakai untuk kegiatan liburannya itu.

Hasil penelusuran polisi, ada sekitar 35 ribu calon jemaah umrah yang telah membayar dan belum diberangkatkan ke Tanah Suci. Sementara, dari 8 rekening First Travel, kini hanya tersisa saldo Rp1,3 juta.

Kuasa hukum Andika-Anniesa, Deski, meyakinkan tak ada dana calon jemaah First Travel yang dipakai pasutri tersebut saat liburan.

"Kalau dibilang, jangan-jangan uang jemaah dipakai? Wajarlah, keuntungan dia ada. Selama berdiri 7 tahun memang cari, makanya di situ. Tapi kalau uang jemaah dipakai, saya rasa enggak," kata Deski saat ditemui di sela mendampingi pemeriksaan Andika Surachman-Anniesa Hasibuan, di kantor Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (11/8/2017) malam.

Sepengetahuannya, dana untuk liburan pasutri tersebut berasal dari keuntungan atau profit pengelolaan First Travel selama tujuh tahun terakhir.

"Jadi begini, memang penghasilan Andika dan Anniesa dari First Travel, wajar dong mereka menikmati," katanya.

Sepengetahuan Deski, Andika-Anniesa bisa liburan ke sejumlah destinasi wisata yang tergolong mewah di Eropa dan Amerika Serikat dengan biaya lebih ekonomis. Sebab, pasutri tersebut selaku pengelola travel menggunakan jaringan dan perkenalannya di dunia biro perjalanan.

"Bukan dia saja (liburan di luar negeri), malah setiap tahun karyawan ada yang berangkat. Kalau dapat untung perusahaan, karyawan berangkat dengan biaya murah kok, kan dia ngadain travel jadi tahu seluk-beluknya. Misalnya kalau orang lain Rp20 juta per orang, kita cukup Rp5 juta orang. Kan kita tahu dapurnya," aku pengacara yang telah empat bulan mendampingi Andika Surachman-Anniesa Hasibuan tersebut.

Sementara itu, glamornya gaya busana yang kerap dikenakan dua pengusaha muda itu juga merupakan karya Anniesa Hasibuan selaku perancang busana muslimah yang sudah go international. Pakaian-pakaian yang dikenakan keduanya berasal dari butik Anniesa Hasibuan.

Selain itu, Anniesa Hasibuan selaku perancang busana yang karyanya telah menembus dunia fashion Amerika Serikat dan Inggris juga di-endorse sejumlah perusahaan brand fashion untuk sejumlah pakaian dan pernak-pernik yang dikenakannya.

"Kalau butiknya desainernya memang ada sponsornya. Jadi, sedikit pun enggak pakai uang jemaah, enggak ada hubungannya antara butik fashion dengan jemaah," tandasnya.

Hal senada disampaikan kuasa hukum lain dari Andika-Anniesa, Eggi Sudjana.

Sepengetahuan Eggi, gaya hidup glamor kedua kliennya itu terbilang biasa saja dan dalam batas wajar. Menurutnya, adalah wajar jika si pemilik biro perjalanan menikmati hasil keuntungan bisnisnya.

"Itu profit bisnis kalau nikmati enggak apa-apa dong. Begini, kalau saya pakai batik mahal, you pakai kaos murah, itu urusan pendapatan masing-masing dong," seloroh Eggi. (coz)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved