Rabu, 8 Oktober 2025

Jokowi Dinilai Semakin Kuat Jika Berduet dengan Cak Imin di Pilpres 2019, Ini Alasannya

Menurut Hafid, ciri khas kepemimpinan Jokowi adalah model pembangunan yang tidak terpusat di Pulau Jawa.

Penulis: Wahyu Aji
henry lopulalan/stf
RESMIKAN KA BANDARA - Presiden RI Joko Widodo, meresmikan pengoperasian Kereta Bandara Soetta di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (2/1). Waktu tempuh kereta dari Bandara Soekarno-Hatta ke Stasiun Sudirman Baru berdurasi sekitar 54 menit dengan tarif Rp70 ribu. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAMuhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, kembali mendapat dukungan menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo dalam Pemilu 2019.

Kali ini dukungan disuarakan oleh Relawan Jokowi-Cak Imin Pe Tamang di Gorontalo, Sabtu (13/1/2018).

Koordinator Relawan Jokowi-Cak Imin Pe Tamang, Hafid Bora dalam keterangan pers yang diterima menjelaskan, Jokowi akan semakin kuat jika disandingkan dengan Cak Imin.

Baca: Setiap ke TMP Kalibata, Ketum MKGR Berziarah ke Makam Jenderal Besar TNI Ini

Menurut Hafid, ciri khas kepemimpinan Jokowi adalah model pembangunan yang tidak terpusat di Pulau Jawa.

Tak hanya itu, dirinya menilai Jokowi sangat memperhatikan wilayah di luar Jawa, terutama zona Indonesia timur, mulai Sulawesi, Maluku, NTT, NTB, sampai Papua. Hal ini tidak pernah dicapai oleh pemimpin sebelumnya.

"Model kepemimpinan nasional pro aspirasi rakyat selama ini sangat didambakan seluruh lapisan masyarakat. Jokowi, sejak awal menjadi Presiden telah meletakkan fondasi kepemimpinan menyeluruh yang pro rakyat," kata Hafid.

Baca: 30 Armada Transjakarta Angkut Warga Ikuti Perayaan Natal Pemprov DKI

Hafid mengatakan, model kepemimpinan Jokowi itu, sejalan dengan Cak Imin.

Menurutnya, Muhaimin Iskandar adalah salah satu tokoh yang populis di kalangan Nahdliyin yang berada di bawah payung Nahdlatul Ulama (NU).

Sehingga, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki basis massa rakyat yang besar dan jelas sampai tingkat arus bawah.

"Muhaimin Iskandar merupakan sosok yang memiliki jiwa nasionalisme yang kuat dalam bingkai Islam Nusantara sehingga bisa diyakini dalam kamus falsafah hidupnya tidak terdapat kata radikalisme, intoleransi apalagi anti-Pancasila," katanya.

Dirinya menambahkan, dua tokoh ini tak diragukan lagi komitmennya dalam menangkal gerakan radikalisme dan anti-Pancasila dalam bingkai Islam Nusantara.

"Kedua tokoh ini konsisten menjaga keutuhan NKRI," kata Hafid.

Menurutnya, relawan Jokowi-Cak Imin Pe Tamang yang merupakan elemen masyarakat dan pemuda Indonesia timur, telah berbuat tekad mendukung Joko Widodo dan Muhaimin Iskandar untuk jadi pasangan calon presiden dan wakil Presiden pada Pemilu 2019.

"Namun tidak kalah penting adalah berpadunya kedua tokoh ini akan menjamin pembangunan yang merata terutama di Indonesia bagian timur yang harus terus dilanjutkan agar tidak terlalu jauh tertinggal dari kawasan lainnya di Indonesia," kata Hafid Bora.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved