Pilkada Serentak
Soal Pernyataan Ketua KPK, Sekjen PDIP: Harusnya Pernyataan Penegak Hukum Menyejukan
"Buat apa pilkada kalau semuanya menjadi tersangka, kan harusnya disampaikan jauh lebih awal," kata Hasto.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Sekertaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan ketua KPK Agus Rahardjo terkait sejumlah calon Kepala Daerah petahana dalam Pilkada 2018 yang akan jadi tersangka.
Ketua KPK sebelumnya mengatakan 90 persen dari beberapa calon kepala daerah khususnya calon petahana berpotensi menjadi tersangka di KPK.
Baca: Korupsi Dinilai Akan Semakin Masif Bila Pemilihan Kepala Daerah Dilakukan DPRD
Menurut Hasto, Agus sebagai aparat penegak hukum tidak sepantasnya membuat pernyataan-pernyataan seperti itu kepada publik.
menurut dia, seharusnya peryataan disampaikan atas dasar hukum, bukan melalui peryataan kepada publik.
Baca: KPK Periksa Panitera MK Terkait Kasus Pencucian Uang Muchtar Effendi
"Seharusnya aparat penegak hukum harusnya membuat peryataan-peryataan yang seharusnya juga menyejukan, seharusnya berdasarkan fakta-fakta hukum dan itu fakta-fakta hukum kan melalui pengadilan. Bukan melalui publik," kata Hasto saat ditemui di Wisma Kinasih, Tapos, Depok, Jawa Barat, Jumat (9/3/2018).
Hasto juga memberi masukan, agar peryataan tersebut seharusnya bisa disampaikan KPK diawal masa pendaftaran calon kepala daerah.
Baca: PKS Enggan Tanggapi Laporan Fahri Hamzah Soal Sohibul Iman
Bukan saat-saat seperti ini yanh justru membuat masyarakat menjado resah.
"Buat apa pilkada kalau semuanya menjadi tersangka, kan harusnya disampaikan jauh lebih awal," kata Hasto.
Baca: Fakta Terkait Gugatan Cerai Ahok: Tak Mau Terima Tamu Hingga Pengakuan Veronica Lewat Surat
Diketahui sebelumnya, Ketua KPK, Agus Rahardjo terkait adanya 90 persen dari beberapa calon kepala daerah petahana di Pilkada 2018 diduga kuat melakukan korupsi dan akan dijadikan tersangka.
"90 persen dari beberapa peserta ya bukan dari semua peserta Pilkada Hanya beberapa saja seperti petahana atau yang anggota keluarganya ikut maju," kata Agus dalam sambutannya di Rakernis Bareskrim Mabes Polri di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Selasa (6/3/2018).