Pilpres 2019
Alasan Gerindra Memilih Bulan April untuk Deklarasikan Prabowo Capres 2019
"Kalau pada Pilpres 2014 seperti kita ketahui jarak dari pemilu legislatif ke pemilu presiden itu cuma dua bulan."
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra fadli Zon menjelaskan soal belum juga dideklarasikannya Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019.
Menurut Fadli Zon, tidak ada alasan yang kuat deklarasi Prabowo Subianto dilakukan terburu-buru, lantaran masih ada banyak waktu untuk persiapan mengghadapi berbagai tahapan Pilpres 2019.
"Dalam Pilpres sekarng ini jarak nya masih jauh, masih lama. Jadi sebenarnya tidak ada alasan yang dikejar ," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (19/3/2018).
Ia mengatakan bila pada 2014 lalu, pemilu berlangsung dua tahap, yakni Pileg dan Pilpres. Pada pemilu mendatang berlangsung serentak. Tahapan pemilu baru dimulai pada Agustus mendatang.
"Kalau pada Pilpres 2014 seperti kita ketahui jarak dari pemilu legislatif ke pemilu presiden itu cuma dua bulan. Begitu selesai Pileg April 2014, pada 5 juli sudah pemilu presiden, kalau sekarang serentak," katanya.
Baca: Data 50 Juta Pengguna Facebook Bocor, Bikin Kekayaan Mark Zuckerberg Merosot Rp 67 Triliun
Baca: Pejalan Kaki Tewas Tertabrak Mobil Swakemudi Uber di Arizona, AS
Fadli mengatakan partainya paling lambat akan mendeklarasikan Prabowo sebagai capres pada April mendatang. Para pengurus internal Gerindra telah sepakat untuk kembali mengusung Prabowo dalam perebutan kursi RI 1. Fadli Zon menegaskan tidak ada keraguan dalam mengusung Prabowo pada pemilu kali ini.
"Secara internal sih ya firm, tidak ada masalah. Kita udah bicara juga. Kemarin juga Kami berbincang-bincang berkomunikasi cukup lama untuk mendiskusikan keadaan ya dan sekarang ini membutuhkan orang yang mampu untuk memimpin Indonesia menjadi lebih baik," kata dia.