Bom di Surabaya
Almisbat Ajak Semua Pihak Bangun Ruang Publik yang Bersih Dari Bibit Teror
"Almisbat mengajak semua pihak membangun ruang publik yang bersih dari bibit-bibit teror."
Penulis:
Yanuar Nurcholis Majid
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Indonesia Hebat (Almisbat) menyerukan agar seluruh komponen bangsa bersama-sama menumpas akar aksi terorisme.
Hal tersebut menyikapi aksi teror yang terjadi tiga gereja di wilayah Surabaya, Jawa Timur.
"Almisbat mengajak semua pihak membangun ruang publik yang bersih dari bibit-bibit teror. Tolak setiap gagasan tentang intoleransi dan kebencian yang merupakan bentuk paling awal dari terorisme," ujar Hendrik Sirait, Sekjen Almisbat, Minggu (13/5/2018).
Baca: Polri Singgung RUU Terorisme yang Tak Kunjung Diselesaikan DPR
Hendrik juga menyerukan untuk menghentikan menyalahkan semua pihak yang seharusnya menjadi teman dan sahabat dalam melawan teror.
"Almisbat mendukung sepenuhnya upaya Polri dalam segala upaya dan kerja kerasnya untuk menegakkan hukum terhadap para teroris dan seluruh jaringannya," ucap Hendrik.
Baca: Pimpinan Pemuda Muhammadiyah: Bom Gereja di Surabaya Adalah Kebiadaban yang Membajak Agama
Almisbat meyakini bahwa Indonesia akan terus maju, menjadi damai dan sejahtera ketika seluruh komponen bangsa bersama terus membangun persatuan bangsa di atas dasar Negara Pancasila, UUD '45 dan Bhinneka Tunggal Ika.
Selaian itu Almisbat juga percaya bahwa Indonesia hebat akan cepat tercapai di bawah kepemimpinan yang tegas yang kami yakini ada dalam sosok Presiden Jokowi yang secara terang benderang berani mengatakan tidak pada teror.
Baca: Dua Polisi Kritis Terkena Ledakan Bom di Gereja Maria Tak Bercela Surabaya
"Kita tidak boleh membiarkan Indonesia dipimpin oleh siapapun yang masih mentolerir, dengan dalih apapun, intoleransi dan terorisme!," ujar Hendrik.
"Kita merdekakan Indonesia dari terorisme! Kita merdekakan Indonesia dari kepicikan! Kita merdekakan Indonesia dari kebodohan!," katanya.