Kamis, 7 Agustus 2025

Pilpres 2019

Dana Perjuangan Prabowo Terkumpul Rp 296 Juta, Penyumbang Terbesar Rp 15 Juta, Terendah Rp 1.000

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan donasi yang dilakukan Partai Gerindra untuk perjuangan politik sudah mencapai Rp 296 juta

Editor: Dewi Agustina
Surya/Samsul Hadi
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto saat tiba di kawasan Makam Bung Karno, Kota Blitar, Jumat (4/5/2018). SURYA/SAMSUL HADI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan donasi yang dilakukan Partai Gerindra untuk perjuangan politik sudah mencapai Rp 296 juta.

"Sampai tadi malam, Minggu (24/6/2018), donasi yang terkumpul sejak tiga hari dilaunching sudah mencapai Rp 296 juta, tertinggi penyumbang RP 15 juta terendah seribu rupiah," kata Ahmad Muzani ditemui di rumah dinas Ketua MPRI RI, Jalan Widya Chandra IV No. 16, Jakarta Selatan, kemarin.

"Itu dari berbagai aneka lapisan masyarakat yang memberikan support perjuangan," ujarnya.

Dia juga mengingatkan bahwa ada 7 point bagi masyarakat yang ingin menyumbang.

"Kemudian yang harus diingat bahwa ada 7 point bagi calon penyumbang yang memberikan pernyataan setuju atas sumbangan itu antara lain bahwa dana yang disetorkan itu bukan dari dana korupsi atau bagian dari praktik hitam lainnya. Dan yang kedua dana itu memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada Pak Prabowo untuk digunakan bagi perjuangan beliau," kata Muzani.

Menurutnya donasi tersebut sangat penting mengingat biaya perjuangan politik begitu besar.

Baca: Besok Libur Nasional, Wapres JK Yakin Pilkada Serentak Berlangsung Aman

"Karena kemampuan kami untuk membiayai perjuangan politik terbatas sementara biaya perjuangan politik begitu besar, sehingga kami perlu bareng-bareng pada mereka sahabat seperjuangan untuk berempati dan bersimpati terhadap perjuangan kami dengan cara memberikan sumbangan sebesar apapun kami akan hargai," kata dia.

Bingung Cari Dana
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bingung mencari dana sehingga menggalang dana politik kepada masyarakat.

Prabowo bingung tidak punya sumber dana karena sejumlah bisnisnya dihambat.

"Prabowo itu bingung karena dia enggak berkuasa. Saya mendengar malah bisnis-bisnisnya pun seperti dihambat. Akhirnya enggak punya uang, begitu mau maju lagi dari mana sumbernya? Enggak ada pembiayaan," ujar Fahri.

Padahal menurut Fahri biaya politik di Indonesia sangat mahal. Apalagi Pemilu Presiden yang ditanggung oleh para kandidat.

Menurutnya ada yang mengatakan bahwa satu kandidat memerlukan minimal Rp 2,5 sampai 5 triliun untuk maju di Pilpres.

"Sementara orang bilang perlu satu kandidat Rp 5 triliun. Minimal Rp 3 triliun ada yang bilang paling minimal Rp 2,5 triliun. Rp 2,5 triliun ini dari mana? 0 nya 12 itu boss. Dari mana duit itu. Itu yang membuat dia (Prabowo) bingung," katanya.

Sementara menurut Fahri di satu sisi masyarakat kelas menengah bingung bila ingin memberikan donasi kepada Prabowo. Mereka takut usahanya dihambat oleh pemerintah.

"Kenapa? Ketahuan sama pemerintah dia bisa digencet bisnisnya. Enggak ada UU yang memproteksi pemyumbang," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan