Pilpres 2019
Dahnil Anzar: Posisi Cak Imin Diuntungkan, Kanan Kiri Oke, Kalah Menang Untung
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut posisi Muhaimin Iskandar diuntungkan jelang Pilpres 2019.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut posisi Muhaimin Iskandar diuntungkan jelang Pilpres 2019.
Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, dinilai Dahnil memiliki elektabilitas untuk mendampingi Joko Widodo maupun Prabowo Subianto sebagai cawapres.
Baca: Ketua KPK: Operasi Tangkap Tangan di Lampung Selatan Terkait Permintaan Fee Proyek
"Yang paling diuntungkan saat ini adalah Cak Imin. Kanan-kiri oke, kalah menang untung," ujar Dahnil, di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).
Dahnil menyebut kekuatan Cak Imin saat ini memiliki modal massa pendukung.
Berbekal massa pendukung dan elektabilitas, Cak Imin pun dinilai pantas untuk maju sebagai calon presiden.
Baca: Istri Cium Tangan, Novel Baswedan Berangkat Menuju Gedung KPK
"Cak Imin punya modal, Parpol ada, Pak Jokowi tersandera dengan PDIP. Cak Imin tak mungkin ditinggalkan PKB, jadi presiden aja mending," kata Dahnil.
Ia mendorong Cak Imin untuk mencalonkan diri sebagai presiden agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan dalam Pilpres nanti.
"Harapannya, kita punya banyak pilihan, jadi kaliber Cak Imin tak maju sebagai Cawapres tapi bisa sebagai Capres, ini banyak yang nggak sadar juga. Jadi saya katakan, tinggikan Cak Imin, jangan rendahkan Cak Imin, kalau ada istilah Jawa adalah 'kunci', Pilpres ini Cak Imin adalah kunci," katanya.
Seperti diketahui, PKB sudah memastikan kembali mendukung Jokowi di pilpres mendatang.
Meski begitu, Cak Imin masih berupaya agar bisa dipilih sebagai cawapres Jokowi.