Selasa, 19 Agustus 2025

Pesawat Lion Air Jatuh

Polisi Pastikan Bagian Tubuh Semua Korban Lion Air yang Sudah Dikirim Tak Ditemukan Luka Bakar

Kombes Pol Musyafak memastikan tidak ada luka bakar dari bagian tubuh korban pesawat Lion Air PK-LQP.

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
Reza Deni/Tribunnews.com
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Pol Musyafak 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Pol Musyafak memastikan tidak ada luka bakar dari bagian tubuh korban pesawat Lion Air PK-LQP.

"Dari 48 kantong jenazah yang dikirim ke kami tidak kami temui adanya luka bakar," ujarnya di ruang Sentra Visum dan Medikolegal RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (1/11/2018).

Musyafak menambahkan timnya melakukan pemeriksaan secara profesional pada semua bagian tubuh korban untuk bisa diidentifikasi identitasnya.

"Hari ini pemeriksaan postmortem 8 kantong jenazah, nanti sore kami akan lakukan rekonsiliasi dengan data ante mortem, dan setelah itu akan dirilis" tambahnya.

Hingga Kamis siang ini, pihak RS Polri telah berhasil mengambil 152 sampel dari keluarga korban pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh Senin (29/10) kemarin.

Ia menjelaskan dari Rabu (31/10/2018) sore, pihaknya menerima data antemortem dengan jumlah 212 laporan. Dari jumlah itu, terdapat laporan yang double atau ganda.

Baca: Kabasarnas Segera Serahkan Bagian Dari Black Bos Pesawat Lion Air PK-LQP ke KNKT

"Yang melapor ke kita sebanyak 212 tetapi hasil dari verifikasi ada yang dobel karena memang yang lapor 1 korban dengan nama yang sama itu ada 2 orang," ujar Musyafak.

Seperti diketahui, pada Rabu malam, sudah teridentifikasi satu korban kecelakaan Lion Air PK-LQP atas nama Jannatun Cintya Dewi, perempuan asal Sidoarjo.

Korban merupakan anak dari Bambang Supriyadi sebagai suami dan Surtiem sebagai istri yang beralamat Dusun Prumpon, RT 1 RW 1, Sukodono, Jawa Timur.

"Dari 24 kantong yang kami terima, ada satu kantong, tepatnya kantong bernomor reg 00 lion tanjung priok/0010/xxx/201," ujar Kepala Pusat Inafis, Brigjen Hudi Suryanto di RS Polri, Jakarta Timur, Rabu (31/10/2018).

Di dalam kantong tersebut, Hudi melanjutkan, terdapat bagian tubuh yakni tangan kanan lengkap dengan lima jarinya, kemudian menyambung satu bagian dada sampai perut.

Dari sana, Hudi mengatakan dilakukan perbandingan dengan sidik jari dari satu telunjuk yang kondisinya bagus dengan sidik jari di E-KTP milik korban, dan akhirnya teridentifikasi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan