Jokowi Pantau Langsung Penyaluran PKH Tahap Pertama Tahun 2019
Jokowi mengatakan pemerintah berfokus pada pembangunan manusia Indonesia yang tangguh sebagai titik pijak pondasi utama Indonesia menuju negara maju
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memantau langsung proses penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) Tahap pertama Tahun 2019 di GOR Ciracas, Jl. Raya Bogor km.25-26, Jakarta Timur, Kamis (10/1/2019).
Jokowi mengatakan pemerintah berfokus pada pembangunan manusia Indonesia yang tangguh sebagai titik pijak pondasi utama Indonesia menuju negara maju.
Baca: Sukses Salurkan Rp 7,3 T Pada 2018, BNI Kembali Salurkan Bansos PKH Non Tunai Tahun Ini
Untuk itu pemerintah meningkatkan anggaran yang terkait langsung dengan pembangunan manusia sebagai komitmen untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
PKH, lanjut Jokowi, merupakan salah satu program prioritas nasional dalam rangka penanggulangan kemiskinan. PKH telah mampu melahirkan anak-anak berprestasi, keluarga dengan kondisi kesehatan yang lebih baik, dan keluarga sejahtera mandiri.
Jokowi menegaskan pemerintah akan terus memantau pelaksanaan program ini sehingga berdampak signifikan terhadap pengurangan kemiskinan dan kesenjangan, serta meningkatkan daya beli masyarakat yang kurang mampu.
"Untuk merealisasikan tujuan tersebut maka pada tahun 2019 jumlah bantuan sosial PKH dinaikkan secara signifikan yang semula Rp19,3 triliun menjadi Rp32,65 Triliun," kata Jokowi dalam keterangan pers dari Kementerian Sosial.
Jokowi kemudian bertanya kepada seorang penerima PKH Ibu Sulis warga Ciracas tentang pemanfaatan bansos.
Jokowi juga menanyakan kepada seorang Pendamping PKH dari Kabupaten Bogor bernama Yuli tentang tugas-tugasnya saat memberikan pendampingan kepada KPM PKH.
"Saya titip pesan hati-hati pengunaannya. Supaya tujuan yang kita inginkan betul-betul bisa memberikan manfaat kepada keluarga penerima manfaat," tegas Jokowi.
Kepada Pendamping PKH, Jokowi berharap agar mereka dapat membimbing dan mengarahkan KPM dalam pengunaan uang bansos.
"Tolong Pendamping PKH melihat betul kegunaan uang tersebut. Penggunaannya harus produktif. Misalnya untuk beli telur, ikan, buku, seragam anak, sepatu anak," kata Jokowi.
Sementara itu Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Bantuan Sosial PKH 2019 diberikan dengan skema non-flat atau bervariasi.
Indeks bantuan sosial PKH Tahun 2019 disesuaikan dengan beban kebutuhan keluarga pada aspek kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial sehingga jumlah bantuan yang nanti diterima oleh KPM menjadi bervariasi tergantung komponen yang dimiliki dengan pembatasan maksimal untuk 4 orang per keluarga.
Indeks bantuan sosial PKH tahun 2019 terdiri dari dua jenis bantuan yakni Bantuan Tetap dan Bantuan Berdasarkan Komponen.
Bantuan tetap setiap keluarga per tahun adalah Rp550 ribu dan PKH Akses Rp1 juta. Bantuan berdasarkan komponen setiap jiwa per tahun terdiri dari Ibu Hamil Rp2.400.000, Anak usia dini 0--6 tahun Rp2.400.000, SD/Sederajat Rp900.000, SMP/Sederajat Rp1.500.000, SMA/Sederajat Rp2.000.000, Penyandang Disabilitas Berat Rp2.400.000, Lanjut Usia 60 Tahun ke Atas Rp2.400.000.