Sabtu, 13 September 2025

Jokowi Pantau Langsung Penyaluran PKH Tahap Pertama Tahun 2019

Jokowi mengatakan pemerintah berfokus pada pembangunan manusia Indonesia yang tangguh sebagai titik pijak pondasi utama Indonesia menuju negara maju

Dok. Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita dan Presiden Jokowi saat pembagian PKH di GOR Ciracas, Jakarta Timur 

Bansos PKH diberikan 4 kali dalam satu tahun yakni pada bulan Januari, April, Juli, Oktober. Bantuan PKH tahap I yang diluncurkan pada bulan Januari sebesar Rp12,28 trilliun. Sebanyak 1.115 KPM dari Kecamatan Ciracas memenuhi GOR Ciracas dengan total jumlah bantuan sebesar Rp1,34 miliar. Selain KPM PKH, juga hadir SDM PKH sebanyak 885 orang dari Jabodetabek.

"Mereka yang memiliki tugas mengawal dan memastikan keluarga penerima manfaat agar dapat segera sejahtera mandiri," tutur Agus Gumiwang Kartasasmita.

Disela sela acara Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni yang didampingi Direktur Hubungan Kelembagaa BNI Susi Adi Sulistyowati menyampaikan bahwa BNI terus melakukan berbagai upaya guna memudahkan KPM mencairkan dana Bansos PKH.

Pencairan dapat dilakukan melalui Agen46 BNI yang berada di dekat rumah KPM, juga bisa dilakukan melalui ATM & Kantor BNI atau melalui bank Himbara lainnya.

Ditambahkan Baiquni, bansos non tunai yang digagas presiden Joko Widodo selain bermanfaat bagi KPM juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan dari para Agen Bank tempat transaksi bansos, yaitu warung kelontong yang ada di sekitar tempat tinggal KPM.

”Setiap transaksi bansos dari KPM di agen46 kami berikan fee dan itu dapat menjadi penghasilan tambahan dari warung yang menjadi agen bank," katanya.

Saat ini BNI mempunyai 62.788 Agen 46 yang berbasis warung/pedangang kelontong yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Kedepannya terus kami tambah sesuai dengan kebutuhan dan sebaran KPM yang ada," ujar Baiquni.

Acara pencairan PKH Tahap pertama Tahun 2019 ini selain menghadirkan KPM PKH di Ciracas juga menghadirkan KPM graduasi mandiri yakni Hesti Susilowati yang memiliki usaha berdagang sayur, Nurasiyah Jamil yang memiliki usaha rumahan kue, dan Rokhayati yang memiliki usaha rumahan jajanan pasar. Ketiganya juga sukses menjadi pengurus e-warong di wilayahnya masing-masing.

Adapun Nurasiyah memiliki 3 orang anak pada saat masuk menjadi peserta PKH Tahun 2010. Ia mengatakan uang bantuan PKH digunakan untuk menyekolahkan anak-anaknya. Saat ini 2 orang anaknya telah selesai SMA dan sudah bekerja.

"Sekarang tinggal 1 anak yang menjadi komponen PKH yaitu anak SMA Kelas 11 dan agak ringan tugas saya dalam membiayai sekolahnya. Uang PKH bisa saya sisihkan sebagai tabungan," terangnya.

Ia aktif mengikuti pelatihan membuat kue kering yang diberikan oleh pendamping melalui kegiatan pertemuan kelompok. Hasil dari pelatihan tersebut, ia mulai merintis usaha dengan memanfaatkan dana bantuan PKH yang ditabungnya.

"Alhamdulillah usaha semakin berkembang dan pada Tahun 2018 dengan kesadaran sendiri saya menyatakan keluar dari kepesertaan PKH," tuturnya bangga.

Baca: Serahkan Bantuan Sosial PKH, Jokowi: Jangan Kaget, Nanti Ada yang Dapat Rp 3,6 Juta

Sejumlah anak-anak berprestasi dari KPM PKH juga tampak hadir. Mereka di antaranya adalah M Syaiful Hakim yang meraih Medali Emas Pencak Silat Polimedia Cup 2 Se-Jabodetabek pada 2016, Tri Handayani yang merupakan siswi SMP Paskitaglobal Cijantung meraih juara I Pencak Silat Championship ke-7 Tingkat Jakarta Timur tahun 2017.

Ada pula Fany Nurul Dzihni yang merupakan pelajar SDN Kebon Pala menjuarai lomba-lomba menari tingkat Jabodetabek hingga tingkat nasional pada 2018.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan