Perangi Kemiskinan Melalui Integrasi Bansos PKH dengan BPNT
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan komitmen Presiden dalam memerangi kemiskinan di kota Makasar, Sulawesi Tengah, Rabu (6/2/2019).
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat serius dalam memerangi kemiskinan dan ketimpangan di tengah masyarakat.
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan komitmen Presiden tersebut ditunjukan dengan peningkatan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari dari 2,79 juta KPM pada tahun 2014 menjadi 10 juta KPM sejak tahun 2018, dan akan menjadi 15,6 juta KPM pada tahun 2020.
"Ini menunjukan komitmen yang kuat Presiden Jokowi untuk memerangi kemiskinan. Terbukti survei BPS kemarin angka kemiskinan menurun dari 9,8 persen menjadi 9,66 persen," kata Mensos Agus Gumiwang saat pencairan PKH di kota Makasar, Sulawesi Tengah, Rabu (6/2/2019).
Menurutnya angka tersebut merupakan capaian yang sangat membanggakan.
Mensos menambahkan kenaikan jumlah KPM juga didukung kenaikan anggaran dari Rp 5,6 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 19,4 triliun pada tahun 2018, dan meningkat menjadi Rp 34,4 triliun pada tahun 2019.
"Untuk Tahap I Tahun 2019 ini saja, Pemerintah telah menyalurkan bantuan sosial PKH sebesar Rp. 12,2 triliun," kata Agus Gumiwang.

Tidak hanya menambah jumlah anggaran, dikatakan Mensos pemerintah juga mendorong KPM untuk bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memberikan berbagai pelatihan wirausaha dan pengelolaan keuangan keluarga.
Untuk itu, Kemensos juga meningkatkan SDM PKH.
"Bapak Jokowi tuh sayang banget sama ibu-ibu. Jangan pernah ragukan rasa cinta Bapak Jokowi terhadap masyarakat miskin. Ibu-Ibu harus juga berjuang memperbaikin perekonomian keluarga," kata Mensos.
“Presiden mengimbau pemanfaatan Program Keluarga Harapan ini digunakan untuk meningkatkan taraf hidup khususnya kesehatan,pendidikan dan Kesejahteraan” tambah Mensos.
Mengenai jumlah pertambahan KPM pada Tahun 2019 Mensos menjelaskan akan adanya kenaikan KPM menjadi 15 Juta KPM.
Bantuan Bervariasi
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengatakan untuk tahun 2019 bentuk bantuan bervariasi.
“Sudah diberitahu Pendamping ibu-ibu?” tanya Harry yang diiyakan para KPM.
Seperti yang diketahui, nilai bantuan mulai tahun 2019 berbeda sesuai dengan beban tanggungan per Keluarga Penerima Manfaat dengan maksimal satu keluarga 4 orang.
Pencairan bantuan sosial PKH Tahap I di tahun 2019 ini sudah mencapai 89 persen (per tanggal 4 Februari 2019-red).